Konten Media Partner

Pj Wali Kota Yogya Janji Libatkan Pedagang Malioboro 2 dalam Pendataan Relokasi

27 September 2023 19:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pj Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Pj Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, menanggapi keluhan pedagang Teras Malioboro 2 yang mengaku tak dilibatkan dalam proses pendataan untuk relokasi tahap dua. Rencananya, pedagang di Teras Malioboro 2 akan kembali direlokasi sekitar tahun 2024 atau 2025 mendatang.
ADVERTISEMENT
Singgih mengaku sudah menerima keluhan-keluhan dari para pedagang Teras Malioboro 2 terkait persoalan tersebut. Dan para pedagang juga sudah diberikan kesempatan untuk menyampaikan aspirasi mereka yang difasilitasi oleh DPRD Kota Yogyakarta.
Pada pertemuan tersebut, telah disepakati bahwa proses validasi dan pendataan untuk relokasi tersebut akan dilakukan bersama-sama dengan melibatkan pedagang Teras Malioboro 2.
“Kita menghormati kesepakatan itu. Jadi mari kita duduk bersama untuk kemudian bisa melakukan validasi secara bersama-sama,” kata Singgih Raharjo kepada Pandangan Jogja, Rabu (27/9).
Tampak depan Teras Malioboro 2 pada malam hari. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Dia menyampaikan bahwa data para pedagang Teras Malioboro 2 sebenarnya juga sudah ada sejak relokasi tahap pertama pada Februari 2022 silam. Data tersebutlah yang nantinya akan divalidasi ulang sebagai pemilik lapak di lokasi yang baru nanti.
ADVERTISEMENT
“Kami pastikan proses validasi itu akan melibatkan pedagang. Kesepakatannya sudah dilakukan pada saat di DPRD, antara DPRD, kemudian pemerintah kota, kemudian juga yang beraudiensi (pedagang) itu,” kata dia.
Sebelumnya, pedagang Teras Malioboro 2 yang tergabung dalam paguyuban Tri Dharma, sempat melakukan demonstrasi di Balai Kota Yogyakarta pada Senin (18/9).
Salah satu masalah yang mereka keluhkan adalah terkait dengan proses validasi data untuk relokasi tahap 2 yang dinilai tidak transparan. Sebab, sebagai paguyuban pedagang Teras Malioboro 2 dengan jumlah anggota paling besar, mereka justru mengaku tidak dilibatkan dalam proses pendataan tersebut.
“Proses verifikasi data pedagang itu dilakukan secara sembunyi-sembunyi, tidak transparan bahkan kami selaku paguyuban tidak dilibatkan,” kata Ketua Paguyuban Tri Dharma, Arif Usman, saat ditemui pada Kamis (21/9) kemarin.
ADVERTISEMENT