Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten Media Partner
Pohon Pisang di Sleman Berbuah Tiga Tandan, Pakar LIPI Jelaskan Penyebabnya
20 Desember 2021 19:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Pohon pisang di kompleks kolam ikan Mina Warta di Dusun Ngentak, Kalurahan Margoluwih, Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman, DIY, lain dari biasanya. Umumnya, pohon pisang hanya berbuah satu tandan saja. Namun pohon pisang ambon di Seyegan ini berbuah tiga tandan sekaligus dalam waktu bersamaan.
ADVERTISEMENT
Peneliti di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Tumbuhan, Pusat Penelitian Biologi LIPI, Yuyu Suryasari Poerba, mengatakan bahwa fenomena pisang berbuah lebih dari satu tandan sampai saat ini belum diketahui pasti penyebabnya secara ilmiah. Kendati demikian, fenomena itu bukanlah hal baru bahkan biasa terjadi pada pohon pisang.
“Sebenarnya biasa terjadi, namun penyebabnya belum jelas,” ujar Yuyu Suryasari Poerba saat dihubungi, Senin (20/12).
Namun, salah satu kemungkinan paling besar yang menyebabkan pisang bisa berbuah lebih dari satu tandan adalah adanya mutasi alami yang tidak normal. Pohon pisang ini biasanya disebabkan karena memiliki kromosom lebih dari satu sel, atau disebut dengan istilah poliploid. Proses mutasi ini biasa terjadi di alam, sebagai upaya pohon tersebut beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.
ADVERTISEMENT
“Dibandingkan tanaman lain, peluang tanaman pisang bermutasi memang lebih besar,” lanjutnya.
Mutasi yang terjadi pada tanaman pisang ada yang stabil dan ada yang tidak. Sejauh ini, dia belum pernah menemukan atau menerima laporan mutasi pohon pisang bertandan banyak yang stabil. Jadi, belum ada pohon pisang bertandan banyak, yang tunas barunya juga memiliki karakter buah sama dengan indukannya.
Misalnya, Yuyu pernah memiliki pohon pisang asal Sulawesi Utara yang berbuah sebanyak enam tandan. Dia kemudian menanam tunas pohon pisang tersebut di Cibinong Jawa barat dan menghasilkan dua tandan pisang dalam sekali berbuah.
Namun, pada siklus berikutnya tanaman pisang tersebut hanya berbuah satu tandan saja. Hal itu menunjukkan bahwa terdapat mutasi yang tidak stabil yang terjadi pada tanaman pisang tersebut. Padahal, jika mutasi genetik ini stabil, pisang dengan banyak tandan dapat dikembangkan dan diperbanyak untuk meningkatkan produktivitas.
ADVERTISEMENT
“Tapi sampai saat ini belum ada yang mutasinya stabil,” kata dia.
Jumlah tandan pisang yang dihasilkan menurut dia juga tidak bergantung pada jenis pisang yang ditanam. Yuyu mengaku pernah memiliki pohon pisang mas yang berbuah lima tandan, namun dia juga pernah memiliki pohon pisang ambon yang berbuah enam tandan.
“Jadi enggak bergantung dia jenisnya apa,” ujarnya Yuyu Suryasari Poerba. (Widi Erha Pradana / YK-1)