Polda DIY Akan Tanggung Kerusakan Museum Tamansiswa Usai Bentrok PSHT-Brajamusti

Konten Media Partner
6 Juni 2023 11:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengurus Yayasan Tamansiswa, Ki Saur Panjaitan dan Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan (tengah) tengah bersalaman didampingi jajaran kepolisian, perwakilan PSHT, dan Brajamusti. Foto: Dok. Polda DIY
zoom-in-whitePerbesar
Pengurus Yayasan Tamansiswa, Ki Saur Panjaitan dan Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan (tengah) tengah bersalaman didampingi jajaran kepolisian, perwakilan PSHT, dan Brajamusti. Foto: Dok. Polda DIY
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Irjen Pol Suwondo Nainggolan, mengatakan bahwa Polda DIY akan menjadi pihak yang bertanggung jawab terhadap kerusakan yang terjadi di Museum Tamansiswa Dewantara Kirti Griya akibat bentrok antara massa ormas PSHT dan kelompok suporter Brajamusti.
ADVERTISEMENT
Pernyataan itu disampaikan setelah pada hari Senin (5/6), dia bersama jajarannya mendatangi museum yang berada di Jalan Tamansiswa yang dikabarkan mengalami kerusakan akibat bentrok dua kelompok massa pada malam harinya.
"Apabila hal tersebut menimbulkan adanya kerusakan maka merupakan tanggung jawab dari Polda DIY," kata Irjen Pol Suwondo Nainggolan, Senin (5/6).
Dia juga menyampaikan permintaan maaf kepada Yayasan Tamansiswa karena telah menggunakan kawasan museum untuk mengevakuasi massa yang terlibat dalam bentrok tersebut.
"Hal ini sebagai tindakan kepolisian untuk menciptakan kamtibmas dan mencegah adanya korban sebelum dievakuasi ke Mapolda DIY," ujarnya.
Sementara itu, perwakilan Yayasan Tamansiswa, Ki Saur Panjaitan XIII MM, mengatakan bahwa Yayasan Tamansiswa menerima permintaan maaf tersebut, mengingat hal itu dilakukan demi menciptakan keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat.
ADVERTISEMENT
Pihaknya juga akan menjadikan insiden tersebut sebagai koreksi dan pelajaran untuk mendidik para siswanya lebih baik lagi.
Sebagai kaum akademisi, Yayasan Tamansiswa akan menjadikan kejadian kerusuhan tersebut sebagai koreksi dan pelajaran dalam mendidik siswa kami, agar kedepan bersikap bijak dan tidak terlibat dalam kerusuhan apapun demi masyarakat yang aman," kata Ki Saur Panjaitan.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah fasilitas di Museum Tamansiswa mengalami kerusakan akibat kerusuhan di Jalan Tamansiswa. Misalnya pintu museum yang jebol hingga rusaknya meja dan kursi bersejarah milik Ki Hajar Dewantara.