Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten Media Partner
PPP DIY Sebut Konvoi Simpatisan Pakai Knalpot Brong Justru Rugikan Partai
29 November 2023 19:02 WIB
·
waktu baca 2 menit![Kantor DPW PPP DIY. Foto: Widi RH Pradana/Pandangan Jogja](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01hgder8fq630f7hcjyvb0mnvr.jpg)
ADVERTISEMENT
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meminta kepada para laskar simpatisannya untuk melakukan kampanye dengan tertib, salah satunya dengan tidak menggunakan knalpot brong atau blombongan dalam setiap kegiatan kampanye.
ADVERTISEMENT
Penggunaan knalpot brong dalam kegiatan kampanye sebenarnya telah dilarang oleh kepolisian. Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, dalam sejumlah kesempatan juga kerap menyinggung penggunaan knalpot blombongan untuk kampanye yang dinilai dapat mengganggu ketertiban masyarakat.
Namun, knalpot brong masih terus muncul dalam setiap kampanye parpol dari pemilu ke pemilu.
Pengurus Sekretariat DPW PPP DIY, Joko Riyadi, mengatakan bahwa pihaknya sebenarnya sudah kerap memberikan imbauan kepada laskar-laskar simpatisannya di DIY untuk tak memakai knalpot blombongan dalam setiap kegiatan partai, termasuk untuk kampanye.
Namun ia tak memungkiri, banyaknya massa yang terlibat dalam setiap kegiatan partai membuat masih tetap ditemukan massa yang menggunakan knalpot brong. Total, ada sekitar 130 laskar simpatisan PPP yang tersebar di seluruh DIY.
ADVERTISEMENT
“Pengerahan massa dari dulu memang menjadi masalah, knalpot blombongan dan sebagainya, baik di sini maupun di partai lain. Kita sudah menginstruksikan jangan pakai knalpot blombongan, tapi namanya massa sebanyak itu sulit untuk dikoordinir,” kata Joko Riyadi kepada Pandangan Jogja, Rabu (29/11).
Dalam Pemilu 2024 ini, PPP DIY menurut dia juga berkomitmen untuk melaksanakan kampanye secara tertib dan damai. Meski sulit, namun pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan para laskar simpatisan supaya tak menggunakan knalpot blombongan saat kampanye.
Pasalnya, penggunaan knalpot blombongan menurutnya sebenarnya justru merugikan partai. Saat ini, yang dibutuhkan adalah kampanye-kampanye unik yang bisa membuat masyarakat simpati.
“Karena itu jadi masalah. Memang kelihatannya besar di jalan, tapi ketika di TPS tidak ada (yang nyoblos),” kata dia.
ADVERTISEMENT
Salah satu cara yang pernah dilakukan PPP DIY adalah dengan melombakan laskar-laskar mereka untuk membuat barisan sepeda motor. Hal itu menurutnya membuat massa tiap laskar jadi lebih mudah dikoordinir.
Ia berharap, cara-cara tersebut bisa diterapkan di kampanye kali ini sehingga selain membuat situasi kampanye lebih menarik, juga bisa menjadi hiburan bagi masyarakat.
“Misalnya massa setiap partai dilombakan, dikumpulkan di Stadion Mandala Krida, kemudian mereka dinilai dan ada hadiahnya. Saya kira itu bisa jadi salah satu alternatif,” kata Joko Riyadi.