Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Profesornya Diduga Terlibat Plagiarisme, Ini Respons Rektor UNY
23 September 2023 14:20 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sumaryanto, merespons kasus dugaan plagiarisme yang melibatkan salah seorang guru besarnya, Suwardi Endraswara.
ADVERTISEMENT
Suwardi Endraswara adalah salah seorang dosen sekaligus guru besar bidang Antropologi Sastra di Fakultas Bahasa, Seni, dan Sastra (FBSB) UNY.
Sumaryanto menjelaskan bahwa saat ini pihaknya masih mendalami kasus tersebut.
"Kami baru koordinasi dengan dekan terkait dan ketua senat," kata Sumaryanto saat dihubungi Pandangan Jogja, Jumat (22/9).
Kaitannya dengan kemungkinan sanksi yang mungkin diberikan kepada Suwardi, pihak Rektorat UNY menurut dia juga belum bisa memastikan.
"Kami harus mengklarifikasi dulu," ujarnya.
Kabar dugaan plagiarisme Suwardi sebenarnya telah beredar di media sosial Twitter sejak pertengahan Agustus silam setelah diunggah oleh pengguna Twitter @kulikata_.
Dalam unggahannya pada 17 Agustus 2023, @kulikata_, menyebut jika ada tiga paragraf tulisa M. Musthafa yang dikutip oleh Suwardi Endraswara tanpa mencantumkan sumber.
ADVERTISEMENT
Sebulan berselang, 21 september 2023, beredar surat permintaan maaf dari Suwardi Endraswara kepada M. Musthafa. Surat permohonan maaf yang ditandatangani oleh Suwardi tanggal 18 September 2023 tersebut diunggah oleh penulis Bernando J. Sujibto di akun Facebooknya.
Dalam surat itu, Suwardi, menyampaikan permintaan maaf kepada M. Musthafa, penulis artikel berjudul 'Dekonstruksi Komunitas Sastra Madura Melalui Konsep-Konsep Postmodernisme', yang dia kutip dalam bukunya tanpa mencantumkan sumber.
Artikel M. Musthafa tersebut telah diterbitkan di laman rindupulang.id pada 14 Maret 1997. Suwardi kemudian mengutipnya untuk bukunya yang berjudul 'Metodologi Penelitian Posmodernisme Sastra, Penafsiran, Pengejaran, dan Permainan Makna' yang diterbitkan tahun 2016.
"Saya menyadari setelah membaca kembali, ternyata saya belum menyebutkan nama penulis, baik di dalam teks maupun daftar pustaka," tulis Suwardi dalam surat yang beredar tersebut.
ADVERTISEMENT
"Untuk itu, saya benar-benar menyesal dan berupaya keras untuk memperbaiki buku termaksud pada edisi selanjutnya, serta menjadikan refleksi diri atas kekhilafan ini untuk belajar menulis dalam koridor yang benar," kata dia.