Konten Media Partner

Program Akselerator FMIPA UGM: Empat Departemen, Empat Solusi Inovatif

17 Oktober 2024 18:16 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung FMIPA UGM. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Gedung FMIPA UGM. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam dunia yang terus berkembang pesat, inovasi berbasis riset menjadi kunci untuk mendorong daya saing industri. Namun, tantangan besar yang dihadapi di Indonesia adalah bagaimana menjembatani hasil riset akademis agar bisa diterapkan di dunia nyata. Menjawab tantangan ini, Volantis Technology dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM meluncurkan program akselerator yang dirancang untuk menghubungkan akademisi dengan industri, mendorong riset akademik menjadi solusi nyata bagi berbagai sektor bisnis.
ADVERTISEMENT
Program akselerator ini berfokus pada mengubah riset akademis yang selama ini hanya berhenti di laboratorium atau perpustakaan menjadi inovasi yang bisa langsung diterapkan di sektor industri. Melalui program ini, Volantis mendanai riset dosen dan peneliti, serta mempertemukan mereka dengan para pelaku industri yang siap mengadopsi dan memanfaatkan hasil riset tersebut.
Empat Departemen, Empat Solusi Inovatif
Gerbang Mipa Expo. Fotto: Hana/Pandangan Jogja
Program akselerator ini difokuskan pada empat departemen utama di FMIPA UGM: Matematika, Statistika, & Aktuaria; Kimia; Ilmu Komputer, Elektronika, & Instrumentasi; serta Fisika dan Geofisika. Setiap departemen memiliki direktorat akselerator yang bertugas untuk mendukung pengembangan riset di bidang masing-masing dan menciptakan inovasi yang relevan dengan kebutuhan industri.
Berikut adalah struktur penting dari program akselerator ini:
ADVERTISEMENT
Prof. Kuwat Triyana menjabat sebagai Dewan Pembina.
Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si menjabat sebagai Ketua Pelaksana Harian.
Bachtiar Rifai, S.Si., M.IST. menjabat sebagai Ketua Pelaksana Program Inkubasi & Pendanaan.
Uha Isnaini, S.Si., M.Sc., Ph.D menjabat sebagai Direktur Pengembangan Inovasi Matematika, Statistika & Ilmu Aktuaria.
Suherman, S.Si., M.Sc., Ph.D menjabat sebagai Direktur Pengembangan Inovasi Kimia.
Arif Nurwidyantoro, S.Kom., M.Cs., Ph.D menjabat sebagai Direktur Pengembangan Inovasi Ilmu Komputer, Elektronika, dan Instrumentasi.
Moh. Adhib Ulil Absor, S.Si., M.Sc., Ph.D menjabat sebagai Direktur Pengembangan Inovasi Fisika dan Geofisika.
Founder Volantis Technology, Bachtiar Rifai. Foto: Istimewa
Menurut Bachtiar Rifai, Founder Volantis dan Ketua Pelaksana Program Inkubasi & Pendanaan, kepada Pandangan Jogja, “Kami ingin memastikan bahwa setiap riset yang didukung oleh program akselerator ini dapat memberikan solusi nyata bagi industri. Di setiap departemen, ada direktur akselerator yang mengelola riset dan menjalin kerja sama langsung dengan pelaku industri. Ini adalah langkah konkret untuk membawa hasil riset akademis ke dunia bisnis.”
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, di Departemen Matematika, riset terkait analisis data dapat diterapkan untuk industri keuangan, sementara di Departemen Aktuaria, penelitian tentang risiko asuransi bisa menjadi solusi bagi perusahaan asuransi dalam mengelola portofolio mereka. Kolaborasi ini tidak hanya menguntungkan industri, tetapi juga memberi peluang besar bagi akademisi untuk melihat hasil kerja mereka diimplementasikan secara langsung.
Membuka Jalan bagi Universitas Lain
Poster acara Jogja Innovator Summit 2024. Foto: Pandangan Jogja
Salah satu visi besar dari program akselerator Volantis adalah membuka kesempatan bagi universitas-universitas lain di Indonesia untuk bergabung. Meskipun saat ini akselerator berpusat di FMIPA UGM, Volantis berharap model ini bisa diterapkan di seluruh negeri, membangun ekosistem inovasi berbasis riset yang lebih luas.
“Program akselerator ini tidak hanya untuk FMIPA UGM, tapi juga terbuka bagi akademisi di universitas lain yang ingin berpartisipasi. Kami ingin menjadikan program ini sebagai platform nasional, di mana riset dari berbagai institusi dapat menemukan jalannya ke industri,” tambah Bachtiar.
ADVERTISEMENT
Keunikan dari program akselerator FMIPA UGM terletak pada kolaborasinya dengan industri. Volantis tidak hanya berfokus pada pengembangan riset akademik, tetapi juga memastikan bahwa inovasi yang dihasilkan bisa langsung diimplementasikan oleh pelaku bisnis. Ini membuat program akselerator ini lebih dari sekadar program pengembangan riset, melainkan sebuah gerakan untuk membawa perubahan nyata di berbagai sektor industri.
Gedung FMIPA UGM. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Program ini juga akan diluncurkan secara resmi dalam Jogja Innovator Summit di FMIPA UGM pada Jumat, 18 Oktober, di mana akademisi, pelaku industri, startup, dan pemerintah akan berkumpul untuk berbagi wawasan dan ide tentang masa depan inovasi di Indonesia. Acara ini diharapkan bisa menjadi titik awal dari berbagai kolaborasi yang akan membawa dampak besar bagi ekonomi dan industri.
ADVERTISEMENT
Dengan hadirnya program akselerator ini, FMIPA UGM dan Volantis berkomitmen untuk terus mendorong inovasi berbasis riset di Indonesia. Mereka berharap bahwa kolaborasi antara akademisi dan industri yang didukung oleh akselerator ini akan membawa dampak positif bagi berbagai sektor industri dan meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global.
Dekan FMIPA UGM, Kuwat Triyana. Foto: Mulyairfani/Pandangan Jogja
Dekan FMIPA UGM, Kuwat Triyana, mengatakan bahwa selama ini telah terjadi kesenjangan yang sangat besar antara riset akademisi dengan kebutuhan industri. Sangat kecil riset dari akademisi yang terpakai di dunia industri, sebagian besar hanya berakhir di publikasi.
“Penghiliran produk inovasi melalui jalur mengundang industri untuk mengadopsi itu boleh dibilang keberhasilannya hanya 1 persen, tidak ada mungkin, kecil sekali,” kata Kuwat Triyana, Kamis (17/10).
ADVERTISEMENT
Karena itu, program akselerator ini menurutnya sangat strategis untuk menjembatani antara riset akademisi dengan kebutuhan dunia industri.
“Kita akan melanjutkan hasil-hasil inovasi itu menjadi bermanfaat untuk masyarakat, dalam bahasa umumnya dihilirkan,” ujarnya.