Konten Media Partner

Program Unggulan Afnan-Singgih: Alokasi Dana Rp 100 Juta per RW tiap Tahun

23 Oktober 2024 14:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasangan calon pemimpin Kota Yogyakarta, Afnan Hadikusumo dan Singgih Raharjo (PAS). Foto: Dok. PAS
zoom-in-whitePerbesar
Pasangan calon pemimpin Kota Yogyakarta, Afnan Hadikusumo dan Singgih Raharjo (PAS). Foto: Dok. PAS
ADVERTISEMENT
Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta, Afnan Hadikusumo-Singgih Raharjo, membawa visi pembangunan yang menempatkan Rukun Warga (RW) sebagai pusat kemajuan Kota Yogyakarta. Salah satu program unggulannya adalah alokasi dana Rp 100 juta per RW setiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
Dengan total 616 RW di Kota Yogyakarta, dana ini akan mencapai total Rp 61,6 miliar per tahun. Afnan-Singgih mengajak seluruh warga Yogyakarta membangun kota secara partisipatif dan berkelanjutan dengan semangat gotong royong.
"Alokasi dana sebesar Rp 100 juta per RW ini akan disalurkan melalui kalurahan, kemudian diberikan kepada RW untuk membiayai program-program yang disusun berdasarkan kebutuhan lokal," ujar Afnan kepada wartawan, Rabu (23/10).
Ia menekankan bahwa program ini bertujuan memberikan kesempatan bagi setiap RW untuk mengelola dana secara mandiri dan efektif, sesuai dengan prioritas yang telah ditetapkan oleh masyarakat setempat.
Karenanya, berbarengan dengan alokasi dana Rp 100 juta untuk tiap RW tiap tahun, Afnan-Singgih mendorong partisipasi warga dalam kegiatan Rembug Warga, sebuah forum diskusi terbuka yang melibatkan seluruh komponen masyarakat dalam menyusun dan merumuskan program-program pembangunan berbasis RW.
ADVERTISEMENT
"Gerakan Rembug Warga ini adalah wadah bagi warga untuk berperan aktif menentukan arah pembangunan di lingkungan mereka," ujar Afnan.
Visi Gerakan Rembug Warga
Aktivitas warga Yogyakarta di pagi hari. Foto: Arif UT / Pandangan Jogja
Afnan Hadikusumo memaparkan 3 visi dari Gerakan Rembug Warga, di antaranya:
Afnan menegaskan bahwa program ini mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana publik. "Evaluasi program-program ini akan dilakukan secara berkala, memastikan bahwa dana tersebut benar-benar digunakan untuk kepentingan masyarakat dan membawa manfaat jangka panjang," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Siapa yang Bisa Terlibat dalam Rembug Warga?
Ramainya pengunjung di Pasar Kangen di TBY Kota Yogya. Foto: Arif UT/ Pandangan Jogja
Terkait siapa yang bisa terlibat dalam Rembug Warga, Calon Wakil Walikota Kota Yogya, Singgih Raharjo menerangkan bahwa program Rembug Warga terbuka untuk seluruh komponen masyarakat, termasuk tokoh masyarakat, pengurus RT dan RW, ibu-ibu PKK, organisasi kepemudaan seperti Karang Taruna, dan warga Jogja yang ingin berkontribusi dalam pembangunan.
"Kami ingin melibatkan semua lapisan masyarakat agar setiap warga merasa memiliki dan berperan dalam pembangunan kotanya," ujar Singgih.
Mewujudkan Pembangunan yang Inklusif dan Berkelanjutan
Singgih Raharjo di sela gelaran Jogja Coffee Week. Foto: Arif UT / Pandangan Jogja
Singgih menambahkan, dengan alokasi dana Rp 100 juta per RW setiap tahunnya, pembangunan di Kota Yogyakarta akan semakin partisipatif, inklusif, dan berkelanjutan. Dana ini diharapkan dapat menjadi modal bagi setiap RW untuk membangun wilayahnya sesuai dengan aspirasi masyarakat yang dihasilkan dari forum Rembug Warga.
ADVERTISEMENT
"Pembangunan kota tidak boleh hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, tetapi harus melibatkan masyarakat. Dengan partisipasi aktif warga, kami yakin setiap RW di Jogja akan mampu membangun wilayahnya menjadi lebih baik, sesuai prioritas dan kebutuhan mereka," pungkas Singgih.
Anggaran yang Menyentuh Warga Secara Langsung
Ilustrasi warga lansia di Jogja. Foto: Arif UT / Pandangan Jogja
Dengan alokasi total Rp 61,6 miliar per tahun untuk 616 RW di Kota Yogyakarta, Afnan-Singgih berharap dapat membangun kota dengan pendekatan bottom-up, di mana setiap warga memiliki peran dalam menentukan arah pembangunan di lingkungannya.
"Dana ini adalah milik warga. Setiap rupiah akan digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan memperkuat kebersamaan masyarakat," tegas Afnan.
Afnan berharap, program Alokasi Dana Rp 100 Juta tiap RW mampu memperkuat gotong royong sebagai semangat kolektif dalam membangun Yogyakarta yang seimbang antara pembangunan fisik dan sosial, dengan mengedepankan nilai-nilai religius dan kesejahteraan rakyat.
ADVERTISEMENT
Misi Jangka Panjang untuk Kota Yogyakarta
Suasana di salah satu sudut Kota Yogya. Foto: Arif UT / Pandangan Jogja
Dalam paparannya, pasangan Afnan-Singgih berkomitmen untuk terus memperkuat sistem Rembug Warga sebagai forum partisipasi masyarakat yang berkelanjutan. Dengan pendekatan ini, mereka yakin bahwa pembangunan kota akan lebih efektif, tepat sasaran, dan melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam pengambilan keputusan.
Afnan Hadikusumo kembali menegaskan bahwa "Sudah Pas, Langsung Gas!" bukan hanya slogan, tetapi merupakan panggilan kepada seluruh warga Yogyakarta untuk bersama-sama membangun kota ini melalui program yang inklusif dan berorientasi pada kepentingan rakyat.
“Dengan alokasi Rp 100 juta per RW dan partisipasi aktif masyarakat dalam Rembug Warga, Afnan-Singgih berjanji bahwa Yogyakarta akan menjadi kota yang lebih berdaya, partisipatif, dan sejahtera bagi semua lapisan masyarakat,” pungkas Afnan.
ADVERTISEMENT