news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Promotor JogjaROCKarta: Musik Rock Indonesia Bangkit, Menuju Masa Keemasan

Konten Media Partner
27 September 2022 19:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gitaris sekaligus vokalis Voice of Baceprot di panggung JogjaROCKarta 2022. Foto: Arif UT
zoom-in-whitePerbesar
Gitaris sekaligus vokalis Voice of Baceprot di panggung JogjaROCKarta 2022. Foto: Arif UT
ADVERTISEMENT
CEO Rajawali Indonesia yang merupakan promotor festival musik rock terbesar di Yogyakarta, JogjaROCKarta, Anas Syahrul Alimi, mengatakan bahwa skena musik rock Indonesia tengah mengalami pertumbuhan yang cukup menggembirakan.
ADVERTISEMENT
Hal itu dia ungkapkan setelah JogjaROCKarta 2022 di Tebing Breksi usai digelar, Minggu (25/9) malam.
Penggemar skena rock menurut dia terus tumbuh dan semakin besar. Hal itu ditunjukkan dengan antusiasme penonton JogjaROCKarta tahun ini yang sangat tinggi, bahkan melebihi ekspektasi penyelenggara.
“Padahal tahun ini penampil di JogjaROCKarta 100 persen adalah musisi dalam negeri,” kata Anas Syahrul Alimi.
Hal itu berbeda dengan gelaran JogjaROCKarta sebelumnya, dimana penyelenggara menghadirkan Scorpions sebagai bintang tamu utamanya.
CEO Rajawali Indonesia yang merupakan promotor festival musik rock terbesar di Yogyakarta, JogjaROCKarta, Anas Syahrul Alimi melayani wawancara Pandangan Jogja. Foto: Arif UT
Pertumbuhan musisi dan grup band rock tanah air menurut Anas juga cukup menggembirakan. Band-band rock yang digawangi anak-anak muda seperti Burgerkill, Seringai, Deadsquad, hingga Voice of Baceprot (VoB) menjadi contoh bagaimana band-band rock di Indonesia sudah bisa diterima oleh masyarakat yang lebih luas.
ADVERTISEMENT
“Kita bisa lihat, sebagian besar penonton justru anak-anak muda, artinya ada regenerasi yang menggembirakan dari penikmat musik rock tanah air,” lanjutnya.
Hal ini menjadi momentum kebangkitan musik rock Indonesia setelah sekitar dua dekade lebih mengalami stagnasi.
“Bisa dibilang reborn ya (lahir kembali), dan jika tren positif ini terus berlanjut bukan tidak mungkin beberapa tahun lagi musik rock di Indonesia akan menjadi mencapai masa keemasannya,” kata dia.
Penonton JogjaROCKarta sangat energik mengikuti seluruh pertunjukan. Foto: Arif UT
Selama ini, masa keemasan musik rock Indonesia terjadi pada era 1980-an, dimana cukup banyak band-band rock yang lahir di Indonesia. Masa keemasan musik rock di Indonesia dimulai sekitar tahun 1967, saat The Rollies yang mengusung genre jazz rock mendapat perhatian dan penggemar yang cukup besar. The Rollies masih eksis di industri musik tanah air hingga tahun 1980-an.
ADVERTISEMENT
Pada era itu juga lahir band-band rock ternama, mulai dari Godbless, Gang Pegangsaan, Rawa Rontek, hingga Giant Step yang membuat skena rock mendapat tempat yang lebih besar di industri musik tanah air saat itu. Namun pada era 1990-an hingga 2000-an, musik rock mulai redup seiring dengan semakin bervariasinya genre musik yang masuk ke Indonesia.
“Itu adalah satu masa keemasan musik rock di Indonesia, dan pertumbuhan yang ada sekarang mudah-mudahan musik rock Indonesia bisa mencapai masa keemasan untuk yang kedua kalinya,” kata Anas Syahrul Alimi.
JogjaROCKarta 2022, yang juga merupakan salah satu festival musik rock terbesar di Indonesia berhasil diselenggarakan pada 24 hingga 25 September 2022 dengan menghadirkan puluhan musisi rock tanah air. Beberapa band rock papan atas tanah air yang tampil di JogjaROCKarta 2022 di antaranya Superman Is Dead (SID), Burgerkill, Deadsquad, Ahmad Band, Voice of Baceprot (VoB), Edane, Seringai, Godbless, hingga Jamrud yang tampil sebagai penutup festival JogjaROCKarta 2022.
ADVERTISEMENT