Konten Media Partner

PSI DIY: Sejak Sukarno, Ketum Partai Muda Baru Ada Kaesang

29 September 2023 14:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terpilih Kaesang Pangarep dan Sekjen PSI terpilih Raja Juli Antoni meneriakkan yel-yel dalam Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) PSI di Jakarta, Senin (25/9/2023).  Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terpilih Kaesang Pangarep dan Sekjen PSI terpilih Raja Juli Antoni meneriakkan yel-yel dalam Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) PSI di Jakarta, Senin (25/9/2023). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep, resmi didapuk sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada Senin (25/9) kemarin, menggantikan Ketua Umum sebelumnya, Giring Ganesha.
ADVERTISEMENT
Penetapan Kaesang sebagai Ketum PSI hanya selisih dua hari setelah ia mendaftarkan diri sebagai anggota PSI pada Sabtu (23/9).
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamaruddin, mengatakan bahwa pemilihan Kaesang sebagai Ketum partainya merupakan sebuah terobosan besar yang menjadi bukti bahwa PSI adalah partai yang selalu mengakomodasi ide dan gagasan anak muda, bukan hanya menjadikan anak muda sebagai objek kampanye untuk meraup suara.
Terobosan ini menurut dia penting, pasalnya sudah sangat lama ada anak muda yang memiliki kesempatan untuk menjadi pemimpin sebuah partai. Terakhir kali, anak muda yang punya kesempatan menjadi ketua umum partai adalah Soekarno yang memimpin Partai Nasional Indonesia (PNI) pada 1927.
“Setelah dulu Soekarno memimpin PNI saat umurnya 26 tahun, sekarang setelah sekian lama baru ada lagi anak muda, umur 28 tahun, yang menjadi pemimpin partai, yaitu Bro Kaesang,” kata Kamaruddin saat dihubungi pada Jumat (29/9).
ADVERTISEMENT
“Ini kan luar biasa,” tegasnya.
Ketua DPW PSI DIY, Kamaruddin. Foto: Dok. Istimewa
Hal ini sekaligus juga menunjukkan bahwa sebagai partai anak muda, PSI selalu berusaha untuk melakukan regenerasi. Sebab, banyak partai politik di Indonesia yang memiliki kaderisasi namun orang yang menempati posisi-posisi penting tak pernah berganti.
“Bahkan jadi ketua umum udah puluhan tahun, untuk apa juga ada kaderisasi tapi enggak ada regenerasi? Itu kan kontraproduktif,” ujarnya.
Sebagai partai baru, PSI mencoba melakukan terobosan dan formula baru, salah satunya dalam hal kaderisasi dan regenerasi.
“Saat Mas Kaesang mendaftarkan diri sebagai anggota, kita menampung aspirasi 38 provinsi yang ingin Mas Kaesang jadi ketua. Kan enggak ada gonjang-ganjing internal, semua seluruh Indonesia itu sepakat, dan mau Kaesang itu menjadi ketua,” kata Kamaruddin.
ADVERTISEMENT