Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Rasa Berdebar Menjadi yang Pertama Menikmati BTS Meal: Selain ARMY Mana Ngerti
11 Juni 2021 17:27 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
“Saat sakit, ada masalah keluarga, kerjaan, atau patah hati, lagu-lagu BTS yang kasih aku semangat buat terus bertahan dan fight.” Rifka Aulia, ARMY Jogja.
Di mana-mana antri, aplikasi pemesanan makanan sampai ditutup, hari-hari ini hampir semua manajemen cabang toko salah satu waralaba paling popular di Indonesia itu musti menghadapi banyak panggilan Satpol PP. Berita menayangkan teguran dan denda untuk pelanggaran protokol kesehatan (prokes) yang tercipta karena kehebohan luar biasa pada peluncuran BTS Meal McDonalds pada Rabu (9/6) itu.
ADVERTISEMENT
Apa yang sebenarnya terjadi? Bagi yang bukan ARMY (sebutan fans K-Pop BTS) tentu sulit mengerti. Lagian, itu cuma paket nugget, kentang goreng, dan coca cola. Apaan coba?
“Anda enggak mengerti kalau menganggap ini cuma tentang kepo sama rasanya. Kami tu ngejar experience-nya. Siapa sih yang enggak ingin jadi yang pertama? Dalam soal BTS Meal, siapa lagi kalau bukan ARMY yang kudu nyoba pertama, selain ARMY mana ngerti, haha..,” kata Rifka Aulia, seorang ARMY, di Yogyakarta, berusia 19 tahun, kemarin.
Ya ya ya, ini ternyata tentang desain packaging bertema BTS yang collectible, bahkan wajib koleksi bagi ia yang mengaku ARMY. “Sama saus koreanya,” timpal Rifki mengingatkan.
Menunggu 2 jam dan menahan lapar di kantor pada Rabu (9/6) lalu membuat set menu BTS Meal milik Rifki habis dalam sekejab. Bagi Rifki, debar rasa dari pengalaman menjadi salah seorang yang pertama menikmati BTS Meal itu akan tetap abadi. Karenanya, kemasan makanan yang ia pesan siang itu jelas tak berakhir di tempat sampah seperti biasanya.
ADVERTISEMENT
“Kardus dan cup berlogo BTS akan saya daur ulang menjadi gantungan kunci dan softcase untuk gawai. Menurut saya, itu akan menyimpan experience-nya yang tak ternilai ini,” kata Rifka.
Balas Budi untuk Idola
Hampir di semua kota, terutama kota-kota besar selalu ada ARMY. Layaknya suporter bola, mereka juga punya wadah (yang disebut fandom), yang di Jogja ada BTS Jogja. Anggotanya lebih dari 1.000, itu baru yang aktif mengikuti setiap kegiatan yang diadakan oleh komunitas. Jika ditambah dengan ARMY yang ‘tidak berserikat’, jumlahnya jauh lebih besar. Dan Rifka, adalah salah satu dari mereka, bahkan dia menjadi salah seorang pengurus fandom BTS Jogja.
Rifka telah membaiat dirinya sebagai seorang ARMY sejak 2014, ketika dia masih berusia 12 tahun. Pesan yang tersirat lewat lagu-lagu mereka adalah yang membuatnya jatuh cinta pada BTS. Mendengar lagu-lagu BTS membuatnya bisa lebih mencintai diri sendiri, hingga dia bisa melewati masa-masa terberat dalam hidup.
ADVERTISEMENT
“Saat sakit, ada masalah keluarga, kerjaan, atau patah hati, lagu-lagu BTS yang kasih aku semangat buat terus bertahan dan fight,” ujarnya.
Besarnya sumbangsih yang telah diberikan BTS melalui karya-karya mereka dalam hidup Rifka, membuatnya mesti membalas budi. Dan salah satu cara untuk membalas kebaikan sang idol adalah dengan membeli karya-karya mereka.
Sebelum membeli BTS Meal (yang merupakan produk kerja sama BTS dan McDonalds), di kamarnya Rifka telah memiliki sejumlah album dan merchandise lain seperti photobook dan kalender.
Membeli album original milik idol adalah bentuk nyata yang bisa dia lakukan untuk membalas kebaikan BTS. Sebab, penjualan album menjadi salah satu faktor yang paling diperhitungkan untuk menduduki peringkat tertinggi di industri musik. Yang lebih membanggakan, semakin besar penjualan album juga membuat idol mereka lebih berpeluang untuk menyabet berbagai penghargaan bergengsi seperti Billboard Grammy.
ADVERTISEMENT
“Masa idol-nya sudah bekerja keras membuat musik yang bagus, fansnya cuman dengerin yang illegal. Jadi biar BTS tetap semangat juga untuk bikin musik-musik yang makin bagus,” lanjutnya.
Menurut Rifka, kesadaran semacam ini bukan hanya dimilikinya. Hampir seluruh ARMY (juga K-Popers lain), juga punya kesadaran yang sama. Di dalam fandom, para ARMY memang kerap diberikan edukasi bagaimana menikmati karya idol mereka dengan baik. Tentunya dengan membeli karya-karya asli mereka.
Jikapun uang yang mereka punya belum cukup untuk beli album resmi, mereka akan diarahkan untuk mendengarkan lagu-lagu idol mereka lewat media-media digital yang legal. Tak hanya itu, di dalam fandom juga kerap ada diskusi tentang teori, makna, dan semua hal tentang BTS dan karya-karya mereka.
ADVERTISEMENT
“Yang pengin banget sekarang nonton konsernya, karena dari dulu belum kesampean,” kata Rifka Aulia.
Nonton Konser BTS Mimpi Semua ARMY
Ryan Surya, yang lebih suka dipanggil Yaya karena sering dikira cowok, seorang ARMY Jogja yang kini berusia 29 tahun. Ia mengaku sudah suka dengan karya-karya BTS sejak boyband Korea itu melakukan debutnya pada 2013 silam. Tapi baru 2013 dia secara resmi tergabung dalam fandom BTS Jogja.
Sore itu, pada hari pertama even BTS Meal, Yaya tak mengalami perjuangan seperti ribuan ARMY lain yang mesti mengantre berjam-jam untuk mendapatkan satu paket BTS Meal, bahkan tidak sedikit yang harus menanggung kecewa karena kehabisan stok.
“Saya pergi ke McD Ambarukmo sekitar jam 3 sore, antre di parkiran sekitar 10 menit, setelah itu langsung dapat. Semudah itu,” kata Yaya.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, sih, memang, bagi para ARMY, dijelaskan Yaya, mengantre berjam-jam sekadar untuk mendapatkan sebuah gelas cola dari kertas dan kotak bungkus nugget bergambar logo BTS, bukanlah sesuatu yang memberatkan. Pengalaman menjadi orang pertama yang menikmati BTS Meal, sekali lagi, menjadi kebahagiaan tersendiri yang hanya bisa dirasakan oleh para ARMY.
Banyak hal yang rela dikorbankan oleh para penggemar BTS untuk bisa membeli produk-produk resmi boyband favorit mereka. Karena di antara mereka banyak juga yang masih sekolah, bisanya mereka harus menyisihkan uang sakunya untuk bisa membeli album, baju, photocard, atau sekadar kalender dari BTS.
Yaya pernah berjuang jauh lebih berat ketika dia harus menyisihkan uang makannya dalam waktu lama untuk bisa menonton konser BTS secara langsung. 2017 silam, di ICE BSD City Jakarta, adalah salah satu hari terbaik dalam hidupnya ketika setelah melalui perjuangan panjang dia akhirnya bisa menyaksikan langsung konser BTS.
ADVERTISEMENT
“Rasanya kayak mimpi, sampai nangis. Sebagai fans, bisa disebut nonton konser adalah salah satu goals,” kata dia.
Tapi ada satu mimpi Yaya yang sampai kini belum terwujud, yakni menonton konser BTS langsung di Korea dan menghadiri fansign atau acara penandatanganan album oleh BTS.
“Itu mungkin impian semua ARMY,” ujar Yaya.