Konten Media Partner

Ratusan Truk Tambang Tanah Ilegal Bikin Jalan di Prambanan, Sleman, Hancur

23 Februari 2024 16:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Truk-truk pengangkut tanah dari tambang ilegal di Prambanan, Sleman, saat melintasi Jalan Pereng. Foto: Dok. Ida/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Truk-truk pengangkut tanah dari tambang ilegal di Prambanan, Sleman, saat melintasi Jalan Pereng. Foto: Dok. Ida/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
Ruas Jalan Pereng di Kalurahan Sumberharjo, Prambanan, Sleman, rusak parah akibat dilalui ratusan truk pengangkut tanah dari aktivitas penambangan ilegal di sekitar lokasi tersebut.
ADVERTISEMENT
Jalan tersebut merupakan akses utama menuju objek wisata Obelix Hills. Panjang jalan yang rusak sekitar 500 meter, di mana titik kerusakan paling parah terjadi di depan SMP Negeri 2 Prambanan, Sleman.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP ESDM) DIY, Anna Rina Herbranti, mengatakan bahwa pihaknya bersama sejumlah OPD lain telah melakukan peninjauan ke lokasi tambang tersebut pada Kamis (22/2) kemarin.
“Tim tersebut mendatangi lokasi tersebut karena ada penambangan tanpa izin. Betul (ilegal),” kata Anna saat dihubungi Pandangan Jogja, Jumat (23/2).
Siswa SMP Negeri 2 Prambanan melintasi Jalan Pereng yang rusak saat pulang sekolah. Foto: Widi RH Pradana/Pandangan Jogja
Namun belum diketahui siapa pelaku penambangan tersebut.
Dari pantauan yang dilakukan Pandangan Jogja pada Jumat (23/2) siang, masih ada dua unit alat berat di lokasi penambangan. Namun, tidak terlihat aktivitas penambangan di lokasi tersebut.
ADVERTISEMENT
Di lokasi penambangan juga tidak terlihat keberadaan papan nama perusahaan yang melakukan aktivitas penambangan.
Wakil Kepala SMP Negeri 2 Prambanan, Nunun Khotami. Foto: Widi RH Pradana/Pandangan Jogja
Wakil Kepala SMP Negeri 2 Prambanan, Nunun Khotami, mengatakan aktivitas penambangan yang lokasinya tepat di belakang sekolah itu sangat mengganggu aktivitas belajar mengajar.
Kegiatan penambangan tersebut menurutnya sudah berlangsung sekitar sebulan terakhir. Awalnya, jalan di depan sekolahnya merupakan aspal yang kondisinya masih bagus.
“Tapi waktu ada tambang, jalan itu langsung rusak, cepat sekali rusaknya. Sehari itu bisa dilewati truk 300-an kali,” kata Nunun saat ditemui Pandangan Jogja, Jumat (23/2).
Lokasi penambangan tanah ilegal di Prambanan, Sleman. Foto: Widi RH Pradana/Pandangan Jogja
Apalagi ratusan truk pengangkut tanah itu sudah beroperasi sejak pagi di saat ratusan siswanya berangkat sekolah. Ia khawatir, jalan yang rusak dan truk-truk tersebut membuat siswa-siswanya celaka.
ADVERTISEMENT
Sebab, sejak tambang itu beroperasi sudah ada dua truk yang jatuh ke samping karena jalan yang tak rata.
“Selain itu debunya juga parah banget, sampai masuk ke dalam kelas,” ujarnya.