Konten Media Partner

Resmi, UNESCO Tetapkan Sumbu Filosofi Yogya sebagai Warisan Budaya Dunia

18 September 2023 22:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Plengkung Nirbaya (Plengkung Gading) diambil dari sisi selatan. Foto: Tepas Tandha Yekti Karaton Ngayogyakarta
zoom-in-whitePerbesar
Plengkung Nirbaya (Plengkung Gading) diambil dari sisi selatan. Foto: Tepas Tandha Yekti Karaton Ngayogyakarta
ADVERTISEMENT
Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (UNESCO), menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai world heritage atau warisan dunia.
ADVERTISEMENT
Penetapan itu dilakukan pada Sidang ke-45 Komite Warisan Dunia (World Heritage Committee) UNESCO di Riyadh, Arab Saudi, pada Selasa (18/9) pukul 21.07 WIB atau 17.07 waktu setempat.
Ketua Komite Warisan Dunia UNESCO, Abdulelah Al-Tokhais, dalam sidang tersebut mengesahkan Sumbu Filosofi Yogya sebagai warisan dunia setelah tidak ada negara yang memberikan sanggahan.
“Selamat untuk Indonesia atas nama seluruh komite,” kata Abdulelah Al-Tokhais, setelah mengesahkan Sumbu Filosofi sebagai warisan dunia, Senin (18/9).
Sidang penetapan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan dunia oleh UNESCO, di Riyadh, Arab Saudi, Senin (18/9). Foto: UNESCO
Sumbu Filosofi Yogyakarta yang dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO bertajuk lengkap The Cosmological Axis of Yogyakarta and Its Historic Landmarks, diakui sebagai warisan dunia karena dinilai memiliki arti penting secara universal.
Menanggapi hal tersebut, Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi, Abdul Aziz Ahmad, menyampaikan terima kasihnya kepada Komite Warisan Dunia UNESCO atas ditetapkannya Sumbu Filosofi Yogyakarta ke dalam Daftar Warisan Dunia.
ADVERTISEMENT
“Kami merasa terhormat untuk menyumbangkan permata ke dalam daftar warisan dunia,” kata Abdul Aziz.
Sementara itu, Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, yang hadir mewakili Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menjelaskan bahwa Sumbu Filosofi Yogyakarta merupakan bukti bahwa peradaban Jawa serta tradisi budayanya masih hidup dan terus dilestarikan sejak Abad ke-18.
“Kesultanan Yogyakarta Hadiningrat telah menjadi pusat peradaban Jawa yang berkembang melalui beragam tradisi budaya dan praktik pemerintahan, hukum adat, seni, sastra, festival, dan ritual upacara,” kata KGPAA Paku Alam X.
Bird-eye-view Sumbu Filosofi Yogyakarta. Foto: Tyas A. Putra | Copyright: © Management Unit for the Cosmological Axis of YogyakartaSource: Nomination dossier
Pemerintah DIY menurut dia juga akan berkomitmen untuk terus melestarikan Sumbu Filosofi Yogyakarta yang kini telah berstatus sebagai warisan dunia.
“Kami berkomitmen untuk melestarikan Sumbu Filosofi seperti yang telah kami lakukan selama berabad-abad,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dia menjamin, bahwa Pemda DIY juga akan mempertahankan nilai universal yang luar biasa dari Sumbu Filosofi Yogyakarta untuk generasi mendatang.
“Kami sangat menghargai dukungan Anda dan dengan hormat mengundang seluruh delegasi untuk mengunjungi Sumbu Filosofi Yogyakarta. Terima kasih, matur nuwun,” ujar KGPAA Paku Alam X.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi, Abdul Aziz Ahmad (kiri) dan Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X (kanan) dalam sidang komite warisan budaya UNESCO di Riyadh, Arab Saudi, Senin (18/9). Foto: UNESCO