Konten Media Partner

Respons Isu Miras, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unisa Yogya Gelar Aksi di TBY

27 Januari 2025 17:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto: Dok. Unisa Yogya
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Dok. Unisa Yogya
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta menggelar Gala Aksi Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Galaksi), di Militarie Societiet Taman Budaya Yogyakarta, Kamis (23/1/2025). Selain sebagai wadah kreativitas mahasiswa, Galaksi tahun ini juga mencoba merespons isu terkini seputar maraknya peredaran minuman keras di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
ADVERTISEMENT
“Galaksi menjadi wadah untuk mahasiswa Unisa Yogya memamerkan karya yang dihasilkan melalui proses panjang pembelajaran di semester ganjil 2024/2025. Karya yang dipamerkan mulai dari fotografi, karya film, dan majalah dengan merespon isu peredaran minuman keras di DIY,” ujar Ketua Pelaksana Galaksi 2025, Najwa Azzuro usai membuka acara.
Galaksi diharapkan menjadi wahana mahasiswa Unisa Yogya untuk terus mengasah kemampuan analisis, meningkatkan kreativitas, menumbuhkan semangat kolaborasi, dan berani beraksi. “Seperti jargon kita, berkarya, beraksi, bersuara,” tambah Najwa.
Foto: Dok. Unisa Yogya
Melalui Galaksi, mahasiswa juga mengaplikasikan soft skill mereka, mulai dari teknik sinematografi, penulisan, fotografi, hingga editing. Najwa berharap karya-karya yang dihasilkan dapat memberi dampak positif untuk masyarakat. “Semoga next juga karya mahasiswa semakin keren,” ungkap Najwa.
ADVERTISEMENT
Dalam Galaksi 2025 ini diputar sembilan karya film mahasiswa Unisa Yogya. Para mahasiswa mencoba menyampaikan pesan tentang bahaya minuman keras dengan bahasa visual. Kesembilan film tersebut berjudul Batas Antara, Semu, Cheers, Garis Hitam Putih, Angkara, Kasur, Nasoka, Banyu Buthek, dan Epilog.
Antusiasme penonton untuk menyaksikan karya mahasiswa ini juga sangat tinggi, terlihat dari penonton memenuhi Militarie Societiet Taman Budaya Yogyakarta.
Saat sesi bedah majalah, karya mahasiswa Ilmu Komunikasi Unisa Yogyakarta, juga mendapat apresiasi dari Jurnalis Senior CNN Indonesia, Hendrawan Setiawan. Ia menilai tema yang diangkat seputar maraknya peredaran miras, relevan dengan isu terkini, khususnya di DIY.
“Ini sangat relevan. Gak bisa ditawar lagi, isu di Jogja yang awal sempat diabaikan. Viral kemudian karena santri (menjadi korban orang yang terpengaruh minuman keras) begitu. No viral no justice ya,” ujar Hendrawan sembari tersenyum.
Foto: Dok. Unisa Yogya
Isu tentang miras tersebut juga semakin besar, karena mendapat dorongan dari kelompok masyarakat sipil. Termasuk organisasi masyarakat termasuk Muhammadiyah, NU, dan kelompok muslim lainnya. Hendrawan menyebut pekerjaan jurnalis sangat dekat dengan permasalahan publik. Jurnalis menjembatani masyarakat dan pembuat kebijakan.
ADVERTISEMENT
“Profesi ini mengcapture, mendokumentasikan peristiwa di masyarakat. Teman-teman mendokumentasikan isu yang layak diketahui publik, dengan mengkonfirmasi banyak pihak. Ini membuka mata kita, lebih lagi ini dikerjakan jurnalis mahasiswa,” ucap Hendrawan.