Reza Rahadian Soal 'Seperti Dendam': Cuma di Sini Jatuh Cinta Sambil Berkelahi

Konten Media Partner
29 November 2021 15:58 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Reza Rahadian saat berbincang bersama wartawan di Yogyakarta, Minggu (28/11). Foto: Widi Erha Pradana
zoom-in-whitePerbesar
Reza Rahadian saat berbincang bersama wartawan di Yogyakarta, Minggu (28/11). Foto: Widi Erha Pradana
ADVERTISEMENT
Jika biasanya kisah percintaan di dalam sebuah film diceritakan dengan cara yang klise, tidak dalam film Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas (‘Seperti Dendam’), karya sutradara Edwin yang akan rilis di bioskop 2 Desember nanti.
ADVERTISEMENT
Begitulah yang dikatakan oleh aktor ternama Reza Rahadian, yang juga merupakan salah seorang pemeran dalam film tersebut. Dalam film ‘Seperti Dendam’, kisah cinta yang ditampilkan menurutnya sangat berbeda dari film-film pada umumnya.
“Kalau ini pertemuannya berantem, bak buk bak buk, tonjok-tonjokan, tapi jatuh cinta. Nah itu cuma ada di Seperti Dendam,” kata Reza Rahadian ketika melakukan tur promo filmnya di Empire XXI Yogyakarta, Minggu (28/11).
Hal lain yang menurut Reza menarik dari film ini karena ‘Seperti Dendam’ berani menyajikan dunia yang sangat jujur dan tidak pretensius. Film ini berani mengungkapkan sebuah cerita dengan gamblang dan apa adanya, memperlihatkan dunia yang sangat dekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia namun jarang menjadi perbincangan yang serius di dalam industri perfilman Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Itu bagi saya istimewa. Semua ditampilkan dengan realisme yang asyik banget,” lanjut pemeran Budi Baik dalam film ‘Seperti Dendam’ itu.
Reza juga menyebut ‘Seperti Dendam’ merupakan perayaan atas film-film di era 80an dan 90an awal. Banyak unsur-unsur dalam film di era itu yang digabungkan di dalam ‘Seperti Dendam’. Dari mulai kekerasan, seksualitas cinta, bahkan ada unsur mistis di dalamnya.
“Ini luar biasa, sangat kompleks,” ujarnya.
Film ini menurutnya akan menumbuhkan pemikiran-pemikiran tentang toxic masculinity, yakni suatu tekanan budaya bagi kaum pria untuk berperilaku dan bersikap dengan cara atau standar tertentu yang dianggap lebih maskulin. Film ini juga akan mengajak para penonton untuk memaknai ulang apa itu kekerasan, apa itu manipulasi, bahkan apa itu cinta.
ADVERTISEMENT
“Saya rasa film ini akan mampu dengan kuat memberikan rasa itu kepada penonton,” kata Reza.
Kangen Bermain Peran Antagonis
Reza Rahadian saat berbincang bersama wartawan di Yogyakarta, Minggu (28/11). Foto: Widi Erha Pradana
Sekian lama memerankan tokoh protagonis dalam film-filmnya, Reza Rahadian mengaku merindukan memainkan peran antagonis. Sehingga ketika diberi tahu dia akan memerankan Budi Baik di dalam ‘Seperti Dendam’, Reza sangat girang. Budi Baik adalah tokoh antagonis, dimana karakternya berbanding 180 derajat dibandingkan dengan namanya.
Dengan peran baru ini, Reza merasa lebih bisa mengembangkan kemampuannya dalam seni peran, yang sebelumnya dia hampir selalu memainkan peran-peran protagonis.
“Bisa saya bilang ini menjawab kegelisahan personal saya terhadap seni peran yang saya punya,” kata Reza Rahadian.
Sebenarnya jikapun diberikan peran lain Reza juga tidak akan keberatan. Dia bahkan sudah mengiyakan untuk bermain di film tersebut sebelum diberi tahu harus berperan dengan siapa. Sebab, Reza sudah cukup tahu tentang reputasi Novel karya Eka Kurniawan yang diadaptasi menjadi film tersebut.
ADVERTISEMENT
“Saya belum tahu perannya apa, pokoknya saya iya dulu,” ujarnya.
Reza Rahadian saat berbincang bersama wartawan di Yogyakarta, Minggu (28/11). Foto: Widi Erha Pradana
Apalagi setelah tahu bahwa dia akan bermain dengan Ladya Cheryl, yang akan memainkan peran Iteung. Bagi Reza, Ladya adalah aktris yang selalu tampil memukau meskipun penampilannya cukup jarang, bahkan bisa dibilang sudah cukup lama vakum di dalam industri film. Ladya menurut Reza, selalu memiliki pilihan yang istimewa atas project-project yang akan dia jalani.
“Saya justru menunggu-nunggu kapan saya bisa bermain dengan Ladya Cheryl. Dan ternyata ini menjawab, ini menjadi jawaban penantian yang cukup panjang,” lanjutnya.
Edwin yang akan menyutradarai film ini menurut Reza juga termasuk sutradara yang istimewa dalam industri film Indonesia. Dia selalu memiliki pemikiran yang out of the box, memiliki pola eksekusi yang jenius, sehingga karya-karya yang dihasilkan selalu ‘gila’. Dan ini adalah kesempatan pertama Reza membintangi film garapan Edwin itu.
ADVERTISEMENT
“Dengan Ladya ini pertama, dengan Edwin dan Palari Films pun ini perdana bagi saya. Kesempatan yang sangat berharga,” kata Reza Rahadian.
Film ini akan rilis secara serentak di seluruh bioskop di Indonesia pada 2 Desember mendatang. Kendati demikian, film ini sebelumnya juga telah ditampilkan dalam 33 festival film internasional dan telah menyabet sejumlah penghargaan.