Saat Alien Turun ke Bumi dan Menculik Para Perusak Alam

Konten Media Partner
18 Juli 2022 13:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pegiat Wayang Merdeka, IUN, berfoto bersama anak-anak yang terlibat dalam pementasan Wayang Alien turun ke bumi. Foto: Dok. Wayang Merdeka
zoom-in-whitePerbesar
Pegiat Wayang Merdeka, IUN, berfoto bersama anak-anak yang terlibat dalam pementasan Wayang Alien turun ke bumi. Foto: Dok. Wayang Merdeka
ADVERTISEMENT
Suatu hari, Alien turun ke Bumi untuk menjadi juru penyelamat. Di Bumi, Alien kemudian menculik para perusak lingkungan dan orang-orang yang gagal memahami kelestarian konsep kelestarian alam.
ADVERTISEMENT
Cuplikan kisah itu adalah bagian dari imajinasi para pegiat Wayang Merdeka dan Indonesia UFO Network (IUN) yang dituangkan dalam Indonesia UFO Festival 2022 (IUF 2022), sebuah festival tentang UFO pertama dan terbesar di Indonesia.
Karena kondisi Bumi yang semakin mengkhawatirkan, para Alien kemudian turun ke Bumi untuk mencegah kerusakan yang semakin besar akibat ulah tangan manusia.
Pendiri komunitas Wayang Merdeka, Hangno Hartono, mengatakan bahwa kisah itu sebenarnya tidak menggambarkan konflik antara manusia dan Alien, seperti yang banyak diceritakan dalam film-film science fiction.
Sebaliknya, lakon yang dihadirkan dalam Wayang Alien justru menggambarkan harmoni antara kehidupan Alien dan manusia.
“Mereka yang diculik itu bukan untuk dibasmi atau disiksa, tapi untuk diingatkan tentang kerusakan Bumi,” kata Hangno Hartono kepada Pandangan Jogja @Kumparan, Senin (18/7).
Hangno Hartono. Foto: Dok. Wayang Merdeka
Setelah diculik, orang-orang yang sebelumnya tidak paham dengan pentingnya kelestarian alam kemudian menjadi agen penyelamat Bumi kepada manusia lainnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, ada dua pesan utama yang disampaikan oleh Alien ketika bertemu dengan manusia. Pertama adalah terkait masalah perang nuklir, dan kedua terkait kerusakan alam yang diakibatkan oleh polusi, penebangan hutan, serta limbah plastik.
“Kami merespons hal tersebut dengan mengolah limbah plastik menjadi karya seni, dalam hal ini wayang alien,” lanjutnya.
Selain menyampaikan pesan-pesan tentang kelestarian lingkungan, melalui Wayang Alien, Wayang Merdeka juga ingin menunjukkan bahwa setiap orang bebas mengekspresikan bentuk dan narasi tentang wayang. Termasuk narasi tentang Alien yang dibangun oleh Wayang Merdeka.
"Semua orang punya kemerdekaan untuk mengekspresikan imajinasinya atas wayang, baik dari bentuk maupun narasinya," kata Hangno Hartono.
Pementasan Wayang Alien. Foto: Dok. Wayang Merdeka
Salah seorang penggagas IUN, Venzha Christ, mengatakan bahwa IUF 2022 tak hanya menampilkan Wayang Alien. Total, ada sekitar 20 agenda yang dalam festival yang akan digelar pada 16 sampai 30 Juli itu, mulai dari konferensi UFO Indonesia, workshop sains antariksa, street art, space art, peluncuran buku, sampai proyek pembangunan monument crop circle.
ADVERTISEMENT
“Semua kegiatan dilaksanakan di Yogyakarta, di 15 tempat, 100 lebih partisipan,” ujar Venzha.
Selain melibatkan para profesional, akademisi, dan peneliti, IUF 2022 juga melibatkan kalangan lain mulai dari seniman, komunitas periset amatir, serta kelompok-kelompok belajar alternatif untuk anak-anak. Rencananya, festival ini akan rutin dilaksanakan setiap tahun dengan lebih banyak menggandeng komunitas-komunitas lain terutama yang bergerak di ranah astronomi dan sains antariksa.