Saat 'Arjuna dan Srikandi' Datang ke Amongrogo di Laga Puncak Proliga 2023

Konten Media Partner
19 Maret 2023 17:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Arjuna dan Srikandi ramaikan laga puncak turnamen Voli Proliga regu putri di GOR Amongrogo, Yogya, Sabtu (18/3). Foto: Arif UT
zoom-in-whitePerbesar
Arjuna dan Srikandi ramaikan laga puncak turnamen Voli Proliga regu putri di GOR Amongrogo, Yogya, Sabtu (18/3). Foto: Arif UT
ADVERTISEMENT
Laga puncak turnamen Voli Proliga musim 2023 untuk regu putri telah digelar di GOR Amongrogo, Yogyakarta, pada Sabtu (18/3). Dua laga terakhir Proliga musim ini mempertemukan Jakarta STIN BIN dan Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia untuk memperebutkan juara ketiga, dan Bandung BJB Tandamata dengan Jakarta Pertamina Fastron yang memperebutkan gelar juara pertama.
ADVERTISEMENT
Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia berhasil merebut gelar juara ketiga setelah memaksa Jakarta STIN BIN menyerah dengan skor 3-0, sedangkan di laga final, Bandung BJB Tandamata harus berjuang sampai set terakhir untuk memastikan kemenangannya atas Jakarta Pertamina Fastron dengan skor ketat 3-2.
Namun keseruan pertarungan antartim bukan hanya terjadi di lapangan saja. Di tribun, pertarungan antarsuporter tak kalah panas.
Setiap kali ada tim yang berhasil meraih poin, GOR dengan kapasitas 5.000 orang itu langsung bergemuruh oleh teriakan, tepuk tangan, juga balon tepuk. Setiap kubu suporter, selalu punya yel-yel masing-masing, baik untuk memberi semangat tim kesayangannya maupun untuk menjatuhkan mental tim lawan.
Laga puncak Voli Proliga 2023 bukan sekadar tentang adu strategi antartim di lapangan, tapi juga adu kreativitas antarsuporter di tribun.
Arjuna dan Srikandi melayani wawancara, saat ikut meramaikan laga puncak turnamen Voli Proliga regu putri di GOR Amongrogo, Yogya, Sabtu (18/3). Foto: Arif UT
Fernanda Eko dan Andika Sofyan dua orang dengan penampilan paling mencolok di antara ribuan suporter lain yang datang ke Amongrogo. Fernanda dan Andika adalah pendukung tim Jakarta STIN BIN yang ‘menyamar’ sebagai Arjuna dan Srikandi.
ADVERTISEMENT
“Niatnya sepasang gitu, Arjuna sama Srikandi, tapi kayaknya kelihatannya malah jadi kaya badut,” kata Fernanda Eko yang berdandan menjadi Arjuna setengah tertawa, Sabtu (18/3), selepas laga.
Memang, tim kesayangan mereka kalah dan gagal merebut gelar juara ketiga, tapi inti dari setiap pertandingan menurut mereka bukan sekadar menang dan kalah.
“Tapi juga adu kreativitas, perang yel-yel, seru-seruan, srawung, yang penting menikmati aja,” lanjutnya.
Srikandi di antara pendukung Jakarta BIN. Foto: Arif UT
Bukan perkara gampang menonton dan memberikan dukungan dengan kostum seperti Fernanda dan Andika di tengah ribuan suporter lain. Tanpa atribut apapun, situasi di dalam GOR akan membuat keringat siapapun mengucur deras. Apalagi dengan kostum se-riweuh mereka.
“Luar biasa gerahnya, tapi enggak apa-apa, kita totalitas. Biar lucu juga, soalnya kalau enggak ada yang jadi badut jadi biasa aja, enggak seru,” kata Andika yang berperan sebagai Srikandi.
ADVERTISEMENT
Fernanda dan Andika memang bukan kali ini saja menjadi badut. Sudah tak terhitung berapa kali mereka mesti didandani seperti itu dan jadi yang paling depan untuk memimpin para suporter Jakarta STIN BIN menyanyikan yel-yel dan koreografi dari GOR ke GOR, dari kota ke kota mulai dari Yogya, Solo, hingga Semarang.
“Tapi yang paling kerasa serunya, merindingnya, memang di Amongrogo ini. Mungkin karena final ya, tapi paling seru suporternya ya di sini,” kata Andika.