Konten Media Partner

Sandiaga Uno Ingin Yogya Jadi Pusat Sangrai dan Industri Produk Turunan Kopi

4 September 2022 14:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang barista Dongeng Kopi Jogja (DKJ) sedang melakukan salah satu teknik seduh pesanan konsumen. Foto: Dok. DKJ
zoom-in-whitePerbesar
Seorang barista Dongeng Kopi Jogja (DKJ) sedang melakukan salah satu teknik seduh pesanan konsumen. Foto: Dok. DKJ
ADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, menginginkan Yogyakarta memegang peran penting di dalam rantai industri kopi dalam negeri. Melihat potensi yang besar, dia tidak ingin Yogya sekadar menjadi konsumen kopi saja.
ADVERTISEMENT
Lebih dari sekadar konsumen, Sandiaga ingin Yogya bisa menjadi pusat industri produk turunan kopi di Indonesia. Dengan begitu, Yogya bisa memainkan peran kunci untuk menguatkan industri kopi nasional. Selain didukung dengan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, Yogya juga memiliki sejumlah event besar yang bisa mendorong perkembangan industri kopi seperti Jogja Coffee Week yang saat ini sedang berlangsung hingga 6 September mendatang.
“Saya harap gelaran Jogja Coffee Week #2 ini mampu menjadikan Daerah Istimewa Yogyakarta jadi pusat sangrai, wisata, dan produk turunan dalam peta industri kopi di tanah air,” kata Sandiaga Uno ketika memberikan sambutan Jogja Coffee Week #2 secara daring, Jumat (2/9).
Dengan begitu, Yogya juga bisa memperkuat wilayah hulu dan tengah industri kopi serta mendorong edukasi pengembangan kopi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Dan turut berkontribusi mengembangkan aneka produk dan jasa kopi di Indonesia,” lanjutnya.
Sandiaga Uno saat memberi sambutan Jogja Coffee Week #2 secara virtual. Foto: Tangkapan layar
Sandiaga Uno mengatakan bahwa industri kopi Indonesia terus mengalami kemajuan dan perkembangan yang sangat pesat. Popularitas kopi asli Indonesia menurut dia kian meningkat setiap hari dan semakin diminati oleh masyarakat dunia.
“Kepopuleran kopi Indonesia kian meningkat setiap harinya dan semakin diminati masyarakat dunia,” kata Sandiaga Uno.
Dia juga mengapresiasi para pelaku usaha kopi dalam negeri yang terus melakukan inovasi sehingga bisa menguasai pasar lokal. Semakin banyak kedai-kedai kopi bermunculan dengan keunikannya masing-masing, sehingga industri kopi kini telah berperan penting bagi perekonomian Indonesia.
Hal sama disampaikan oleh Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo. Menurut dia, industri kopi juga telah turut memicu pertumbuhan ekonomi di Yogyakarta. Hari ini, kedai-kedai kopi dengan konsep estetik terus bermunculan sehingga bisa menambah daya tarik wisatawan untuk datang ke Yogya.
ADVERTISEMENT
“Saat ini kopi menjadi lifestyle, sehingga ini membuat industri kopi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan sektor pariwisata,” kata Singgih Raharjo.
Singgih mencontohkan pada situasi pandemi dua tahun ke belakang, ketika banyak sektor industri lain mengalami kelumpuhan, industri kopi di Yogya justru terus tumbuh. Hal itu ditandai dengan jumlah kedai kopi yang terus bertambah dari waktu ke waktu.
Saat ini, berdasarkan catatan Komunitas Kopi Nusantara, jumlah kedai kopi di Yogyakarta sudah mencapai sekitar 3.000 kedai. Singgih memprediksi pertumbuhan industri kopi di Yogya ini akan terus meningkat pesat karena kegiatan perkuliahan yang sudah mulai kembali normal, mengingat saat ini konsumen terbesar kopi di Yogya berasal dari kalangan mahasiswa.
Selain itu, Yogya menurut Singgih juga memiliki produk kopi lokal yang secara kualitas tidak kalah dengan kopi-kopi dari daerah lain, meski jumlah produksinya masih kecil dan harus terus ditingkatkan.
ADVERTISEMENT
“Karena kalau dari sisi kualitas, selama ini kita bawa kopi menjadi diplomasi promosi ke beberapa negara-negara di Eropa dan Asia, kopi di Jogja saya kira sangat punya daya tarik yang luar biasa. Tinggal PR-nya bagaimana kita meningkatkan jumlah produksinya,” ujar Singgih Raharjo.