Sandiaga Uno: Startup yang Ikuti SXSW 2021 Bisa Sukses di Pasar Global

Konten Media Partner
9 Maret 2021 18:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto: Dokumen Botika
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Dokumen Botika
ADVERTISEMENT
Setelah sempat ditiadakan pada 2020 karena pandemi, salah satu festival terbesar South by Southwest (SXSW) kembali digelar pada 2021 secara virtual mulai 6 sampai 20 Maret. Sembilan perusahaan rintisan (startup) asal Indonesia, akan mengikuti ajang bergengsi tersebut.
ADVERTISEMENT
Kesembilan startup tersebut di antaranya Aruna, Botika, DreamTalent, Gringgo, IZY.ai, Octagon Studio, Privy.ID, Dnetwork, serta Millealab.
Dengan keikutsertaan ini, mereka berpeluang besar untuk mendapatkan kemitraan yang strategis dengan pasar global. Pasalnya, berdasarkan tren tahun 2017 sampai 2019, dari 24 startup yang mengikuti ajang SXSW, 50 persennya berhasil mencapai kerja sama dengan pasar global.
Beberapa di antaranya adalah TeleCTG yang mendapat komitmen kerja sama di bidang IoT kesehatan dengan negara di Amerika Latin, pengakuan sertifikasi internasional untuk Node Flux, serta adanya kerja sama strategic partner USA dengan Happy5 dan beberapa perusahaan rintisan lain.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, mengatakan bahwa keikutsertaan Indonesia dalam SXSW Online 2021 merupakan momentum yang sangat baik dalam membuka akses lebih luas bagi pelaku ekonomi kreatif.
ADVERTISEMENT
“Khususnya perusahaan rintisan untuk tampil dan bertemu dengan para pelaku ekonomi kreatif dari berbagai negara lain,” kata Sandiaga ketika memberikan sambutan dalam konferensi pers SXSW 2021 secara daring di Jakarta, Selasa (9/3).
Salah satu bentuk dukungan yang diberikan oleh pemerintah menurutnya adalah dihadirkannya homepage Archipelageek. Program ini sebenarnya sudah digagas pada 2017 oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang kemudian dihadirkan lagi tahun ini dengan tema ‘Bringing Indonesia to The World Stage’.
Tujuan utama program ini adalah untuk mempromosikan startup Indonesia, baik produk dan jasa yang ditawarkan maupun mendorong mereka untuk mendapatkan potensi pasar baru berskala internasional. Selain itu, program Archipelageek ini juga merupakan salah satu upaya untuk menjalankan misi berkelanjutan dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif yang kohesif di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf, Muhammad Neil El Himam, mengatakan bahwa seluruh startup yang menjadi delegasi Indonesia di SXSW Online 2021 ini juga telah menjalani proses bootcamp. Dalam proses ini, mereka mendapatkan strategi terbaik dan berbagai pengalaman menarik dari para alumni program Archipelageek.
Himam berharap, startup yang menjadi delegasi Indonesia ini nantinya dapat memasarkan produk maupun jasa mereka ke pasar global melalui partisipasinya di SXSW Online 2021 ini.
“Tentunya kami juga ingin perusahaan rintisan mendapatkan pengalaman berbeda melalui ajang internasional ini,” kata Neil El Himam.
Persiapan Lebih Matang
Menparekraf Sandiaga Uno, saat menerima sebagian delegasi langsung dan sebagai melalui online connference beberapa waktu lalu. Foto: Istimewa.
CEO IZY.ai, salah satu startup delegasi Indonesia yang bergerak di bidang digitalisasi perhotelan, Gerry Mangentang, mengatakan bahwa persiapan mereka untuk mengikuti SXSW 2021 ini sudah sangat matang. Pasalnya, mereka sebenarnya sudah mempersiapkannya sejak tahun lalu untuk menyambut SXSW 2020 yang batal digelar.
ADVERTISEMENT
“Cuma karena kondisi, sekarang jadi semua materi-materi sebelumnya kami ubah untuk ready secara online dan virtual,” ujar Gerry.
Ditundanya SXSW 2020 menurut dia juga memberikan dampak positif, karena selain lebih mematangkan persiapan mereka juga bisa lebih meningkatkan portofolionya. Pasalnya, selama 2020 ini cukup banyak perkembangan dan capaian yang mereka alami.
Diselenggarakannya festival secara online menurut dia juga cukup menguntungkan karena bisa mengundang lebih banyak orang.
“Contoh klien-klien kami, semua bisa kita undang untuk bisa melihat showcase lebih lanjut,” ujarnya.
Hal tersebut diamini oleh CMO Botika, Eri Kuncoro, menurut dia diselenggarakannya SXSW secara virtual juga memberikan peluang lebih besar karena mereka yang datang bisa dari mana saja. Eri berharap dengan keikutsertaan mereka dalam ajang ini akan membuat semakin banyak produk-produk dari startup Indonesia yang digunakan oleh pasar global.
ADVERTISEMENT
“Selain itu harapannya juga bisa bertemu atau berkolaborasi dengan potential partner, perusahaan, klien, atau apapun itu untuk kita bisa belajar marketnya atau mungkin ekspansi ke sana,” kata dia.
CMO Octagon Studio, perusahaan startup yang bergerak di bidang Augmented Reality/Virtual Reality (AR/VR) untuk keperluan edukasi dan entertainment, Stella Riyadi berharap melalui SXSW Online 2021 mereka dapat mendapatkan distributor sehingga bisa memperluas pasar mereka ke negara-negara lain tidak hanya terbatas di Amerika dan Kanada.
“Selain itu tentunya kita juga mencari investor dan strategic partner yang punya satu visi dengan Octagon Studio, yang pastinya kita juga pengin cari global company partner untuk bekerja sama,” ujar Stella Setyadi. (Widi Erha Pradana / YK-1)