Sapi yang Mati Mendadak dan Sempat Disembelih di Gunungkidul Positif Antraks

Konten Media Partner
12 Maret 2024 14:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi petugas sedang memberikan vitamin untuk sapi untuk mencegah terinfeksi antraks. Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi petugas sedang memberikan vitamin untuk sapi untuk mencegah terinfeksi antraks. Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seekor sapi yang mati mendadak di Padukuhan Kayoman, Kalurahan Serut, Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul, terkonfirmasi positif antraks.
ADVERTISEMENT
“Ya, positif antraks,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Gunungkidul, Wibawati Wulandari, saat dihubungi pada Selasa (12/3).
Ia mengatakan, sebelumnya sampel darah sapi yang mati mendadak itu telah dikirimkan ke Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates untuk dilakukan pengujian. Hasil pengujian sampel itu menurutnya sudah keluar.
“Hasilnya positif (antraks),” lanjutnya.
Setelah diketahui sapi tersebut positif antraks, pihaknya menurutnya telah memberikan vitamin dan antibiotik hewan kepada 89 ekor sapi dan 175 kambing yang berada di sekitar lokasi.
“Kami juga mengadakan edukasi kepada 50 warga di sekitar lokasi, dan sekitar 2 minggu lagi akan dilakukan vaksinasi antraks,” ujar Wibawati.
Ia juga menjelaskan masalah utama dari kasus ini karena warga sempat menyembelih sapi yang sakit tersebut. Akibatnya, bakteri yang ada pada darah sapi itu menyebar ke mana-mana.
ADVERTISEMENT
“Bakterinya jadi ke mana-mana karena disembelih. Harusnya kalau sapi terkena antraks, darahnya jangan sampai keluar,” kata dia.
Dia juga meminta kepada warga jika menemukan ternak yang mati mendadak apalagi menunjukkan gejala antraks untuk segera melaporkan ke dinas terkait agar segera dilakukan penguburan sesuai standar yang aman. Jangan sampai, sapi tersebut justru disembelih apalagi dikonsumsi.