Satu Daun Mungil Philodendron Bilietiae Variegata Dijual Rp 22 Juta, Kok Bisa?

Konten Media Partner
10 April 2021 11:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Philodendron bilietiae variegata yang dijual Rp 22,5 juta. Foto: Widi Erha Pradana
zoom-in-whitePerbesar
Philodendron bilietiae variegata yang dijual Rp 22,5 juta. Foto: Widi Erha Pradana
ADVERTISEMENT
Pameran tanaman hias yang digelar di Ayonge Cafe, Gamping, Sleman, menampilkan ratusan jenis tanaman dari belasan pengusaha tanaman hias di Jogja. Sebagian besar tanaman yang dipamerkan adalah jenis tanaman tropis. Harganya beragam, mulai dari puluhan riibu sampai puluhan juta rupiah.
ADVERTISEMENT
Salah satu tanaman paling mahal yang dipamerkan dalam acara itu adalah Philodendron billietiae variegata. Daunnya baru satu, dengan satu tunas, tapi harganya dipatok Rp 22,5 juta.
Tanaman itu adalah milik Ardian Sandi, pemilik usaha tanaman hias Varplants di Jogja. Menurut Sandi, tanaman yang berasal dari kawasan hutan tropis Amerika ini memang sudah terkenal memiliki harga yang mahal meskipun sekarang sudah semakin banyak yang memilikinya.
Salah satu alasan yang menjadikan billietiae variegata menurut Sandi karena tanaman pertumbuhan tanaman tersebut relatif lambat ketimbang tanaman jenis lain. Selain juga karena adanya tingkat permintaan yang tinggi namun stok tanaman yang terbatas.
“Kalau dibandingkan dengan jenis lain misal syngonium itu setelah potong batang dua minggu sudah tumbuh tunas, kalau billietiae dua sampai tiga bulan baru tumbuh tunas,” kata Sandi.
Syngonium chiapense variegata. Foto: Widi Erha Pradana
Untuk menghasilkan billietiae variegata berdaun satu dengan ukuran tak sampai 10 cm, Sandi butuh waktu tiga bulan. Untuk mencapai hasil yang optimal, benar-benar indah untuk dinikmati, menurutnya butuh waktu sedikitnya 1,5 sampai 2 tahun. Dan tentunya harganya sudah ratusan juta.
ADVERTISEMENT
“Karena billietiae variegata ini kan harganya memang perdaun. Satu daun ada yang jual Rp 20 juta, Rp 25 juta, ada juga yang Rp 30 juta,” ujarnya.
Perbanyakan billietiae variegata dilakukan dengan cara potong batang dengan media tanam berupa sekam bakar, sekam fermentasi, perlite, serta pasir malang. Perawatannya menurut Sandi tidak terlalu sulit, tidak jauh beda dengan perawatan pada jenis tanaman hias lain. Untuk urusan penyakit, tanaman ini juga relatif tahan dengan serangan berbagai penyakit.
Yang menjadi ancaman utama billietiae variegata adalah jika dia terlalu sering dipegang. Sentuhan tangan-tangan manusia yang terlalu sering akan membuat pertumbuhan tanaman ini terhambat, bahkan menyebabkannya rusak.
Selain itu, intensitas penyiraman yang terlalu sering juga dapat membuat batang dan akar billietiae variegata membusuk. Oleh karena itu, biasanya penyiraman dilakukan sekali saja dalam tiga atau empat hari.
ADVERTISEMENT
“Tapi sampai basah semua, malah biasanya saya celupkan medianya ke air sekalian,” ujarnya.
Selain billietiae variegata, Sandi juga memamerkan tanaman hias lain dengan harga yang juga fantastis, yakni Syngonium chiapense variegata. Hanya dengan satu daun lebar dan satu daun berukuran kecil, Sandi mematok chiapense itu seharga Rp 20 juta.
“Tadi sudah deal, sudah ada yang beli dari Depok,” ujarnya.
Small Thing High Value
Pameran tanaman hias di Sleman kali ini mengusung tema small thing high value. Ketua panitia pameran, Syaila Puti Dania, mengatakan bahwa tema itu dipilih karena tanaman-tanaman hias yang ukurannya relatif kecil namun ternyata memiliki nilai yang tinggi, baik secara harga maupun manfaat.
Menurut dia, tren tanaman hias yang meningkat terutama sejak pandemi menjadi momentum yang tepat untuk mengenalkan dan mengampanyekan tanaman supaya masyarakat bisa lebih menghargai tanaman.
ADVERTISEMENT
“Kan banyak tanaman yang dulu banyak di kebun-kebun tiba-tiba harganya jadi mahal, orang-orang kan jadi lebih menghargai keberadaan tanaman meskipun baru berdasarkan dari harganya,” ujar Syaila.
Menurutnya, antusiasme masyarakat baik yang sekadar datang melihat-lihat maupun yang membeli tanaman di pameran hari pertama tersebut cukup tinggi. Nantinya, pameran ini akan dilaksanakan hingga Minggu (11/4) sejak pukul 10.00 sampai 19.00 WIB.
“Sejak beberapa jam dibuka transaksinya hampir Rp 2 juta, kebanyakan belinya memang yang terjangkau, kalau ditambah sama yang live sale lebih banyak lagi,” ujarnya. (Widi Erha Pradana / YK-1)