Konten Media Partner

Sebulan Bus Double Decker Masuk Terminal Giwangan, Yogya, Jumlah Penumpang Naik

24 April 2025 14:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu titik perhentian bus di Terminal Giwangan. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu titik perhentian bus di Terminal Giwangan. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
Sebulan setelah bus double decker resmi masuk ke Terminal Giwangan Yogyakarta, peningkatan jumlah penumpang mulai terlihat signifikan. Dari semula rata-rata penumpang yang keluar sejumlah 12.500, kini mencapai 13.500 per hari.
ADVERTISEMENT
“Berdasarkan data internal, rata-rata penumpang sebelumnya keluar-masuk melalui Terminal Giwangan sejumlah 12.500, kini mencapai 13.250 orang per hari sejak kehadiran bus berperon tinggi tersebut,” ungkap Kepala Terminal Giwangan, Sigit Saryanto, kepada Pandangan Jogja, Selasa (22/3).
Menurut Sigit, penumpang umumnya berasal dari rute-rute jarak jauh seperti Jabodetabek dan Jawa Barat menuju Yogyakarta. Bus tingkat tersebut mulai beroperasi di dalam area terminal sejak 12 Maret 2025, bertepatan dengan pengoperasian kembali gedung kedatangan usai proses revitalisasi.
Kepala Terminal Giwangan, Sigit Saryanto. Foto: Viantika/Pandangan Jogja
“(Dampaknya) bertambahnya jumlah penumpang ke terminal terutama dari bus double decker yang selama ini naik turun di luar terminal,” ujar Sigit.
Sebelumnya, bus-bus double decker dari beberapa perusahaan otobus seperti PO Sinar Jaya, PO Agra Mas, PO Indorent, PO Murni Jaya, dan terbaru PO Rosalia Indah, belum dapat berhenti langsung di dalam terminal karena keterbatasan infrastruktur. Namun kini, armada-armada tersebut telah dapat masuk dan melayani penumpang secara resmi dari dalam terminal.
Tampilan bus double decker yang sejak 12 Maret 2025 resmi melayani naik turun penumpang di Terminal Giwangan, Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Foto: Dok. AgraMas Group
“Terminal Giwangan untuk pertama kalinya bisa memasukkan bus double decker pada tanggal 12 Maret 2025 dikarenakan (sebelumnya) ketinggian bangunan yang kurang,” paparnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Sigit menyebut pihaknya kini fokus pada penataan pelayanan publik di dalam terminal.
“Penataan ruang tunggu yang lebih baik, penempatan petugas, serta pelayanan tiket yang kini bisa diakses secara daring dan manual agar bisa dilayani dengan baik,” kata Sigit.
Langkah-langkah ini, menurut Sigit, dilakukan sebagai bagian dari upaya memaksimalkan fungsi Terminal Giwangan sebagai simpul transportasi umum yang representatif dan ramah bagi masyarakat