Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten Media Partner
Sejak Januari-Mei 2024, 273 Orang di DIY Meninggal Akibat Stroke
10 September 2024 12:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Dinas Kesehatan (Dinkes) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat sebanyak 889 pasien stroke yang dirawat inap di rumah sakit DIY. Jumlah ini merupakan pasien stroke hemoragik, yakni stroke yang telah menyebabkan pembuluh darah di otak pecah.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DIY, Setyo Harini, mengatakan bahwa dari total kasus ini terdapat 273 pasien yang meninggal dunia. Ia menyebut, stroke memang jadi salah satu penyebab kematian tertinggi di DIY.
“Dari jumlah total kasus tersebut, yang meninggal tercatat ada 273 orang,” kata Rini kepada Pandangan Jogja, Senin (9/9).
Dari total kasus stroke di tahun ini, 50 persennya merupakan lansia, di mana paling banyak berusia antara 60 hingga 69 tahun yakni sebanyak 279 orang. Setelah itu disusul oleh kelompok masyarakat dengan usia 70 tahun ke atas, yakni sebanyak 237 orang.
Meski begitu, tidak semua pasien stroke itu adalah warga DIY. Sebab, kata Rini, beberapa rumah sakit di DIY juga menerima rujukan dari luar daerah.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, DIY memang menjadi provinsi dengan prevalensi stroke tertinggi di Indonesia. Angka prevalensi stroke di DIY mencapai 11,4 permil, artinya dari 1.000 orang penduduk, ada sekitar 11 orang yang mengalami stroke.
Meski begitu, tingginya angka ini kata Rini juga sangat dipengaruhi oleh tingginya kesadaran masyarakat DIY terkait dengan kesehatannya.
“Ketika itu ditanyakan ke masyarakat DIY yang notabene menurut kami tingkat pengetahuannya itu bagus, pasti tergali dengan baik, tapi mungkin di daerah lain belum tentu,” ujar Setyo Harini.