Konten Media Partner

Seperti SIM, Sertifikasi Kompetensi Asesor ITNY Wajib Diperbarui Tiap 3 Tahun

7 September 2024 19:24 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Upgrading dan Recognition Current Competency (RCC) yang diselenggarakan Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY). Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Upgrading dan Recognition Current Competency (RCC) yang diselenggarakan Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY). Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Layaknya Surat Izin Mengemudi (SIM) yang harus diperbarui setiap lima tahun sekali, sertifikasi kompetensi asesor juga perlu diperbarui secara berkala. Di Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY), para asesor mengikuti kegiatan Recognition Current Competency (RCC) setiap tiga tahun untuk memastikan mereka tetap kompeten dalam menjalankan tugas asesmen.
ADVERTISEMENT
Tanpa pembaruan sertifikat, asesor tidak diizinkan melaksanakan asesmen, serupa dengan pengemudi yang tidak dapat berkendara tanpa SIM yang valid.
Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY) mengadakan kegiatan Upgrading dan Recognition Current Competency (RCC) selama dua hari pada 7-8 September 2024 untuk memperbarui sertifikasi asesor di Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) P1 ITNY.
Diikuti 21 peserta yang terdiri dari dosen ITNY dan guru SMK Nasional, Sleman, acara yang berlangsung di Hotel Fortuna Grande Seturan, Sleman, dan Kampus Terpadu ITNY ini bertujuan memperkuat kompetensi para asesor agar tetap sesuai dengan standar Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Rektor ITNY yang juga Ketua Dewan Pengarah LSP ITNY, Setyo Pambudi. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Rektor ITNY yang juga Ketua Dewan Pengarah LSP ITNY, Setyo Pambudi, menyatakan pentingnya kegiatan RCC ini dalam menjaga kualitas asesmen kompetensi yang dilakukan di ITNY.
ADVERTISEMENT
“Sertifikasi ini sangat penting, bukan hanya bagi LSP, tetapi juga bagi kepentingan para asesor sendiri. Dengan mendapatkan sertifikat asesor dari BNSP, para asesor akan memiliki legitimasi yang kuat untuk meneruskan pengetahuan dan keahlian kepada mahasiswa,” ujar Setyo.
Ia juga menekankan bahwa sertifikasi kompetensi sangat berperan penting dalam peningkatan akreditasi program studi dan institusi. Mahasiswa yang lulus dengan kompetensi yang sesuai akan memiliki nilai lebih di dunia kerja.
"Mahasiswa yang memiliki sertifikat kompetensi akan lebih mudah diterima di dunia industri. Sertifikat ini melengkapi ijazah mereka dan meningkatkan daya saing lulusan," tambahnya.
Upgrading dan Recognition Current Competency (RCC) yang diselenggarakan Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY). Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Selain itu, Setyo juga menjelaskan bahwa kegiatan RCC kali ini melibatkan pelatihan kompetensi asesor dengan modul baru.
"Kegiatan Recognition Current Competency [RCC] saat ini merupakan pelatihan kompetensi asesor menggunakan modul baru yang meliputi: [1] merencanakan aktifitas & proses asesmen (MAPA), [2] mengembangkan perangkat asesmen (MPA), [3] memberikan kontribusi dalam asesmen (MKVA), dan [4] melaksanakan asesmen (MA)," jelasnya.
Kepala LSP ITNY, Diah Suwarti Widyastuti. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Kepala LSP ITNY, Diah Suwarti Widyastuti, menjelaskan bahwa kegiatan RCC ini adalah upaya untuk memastikan asesor tetap kompeten dan berlisensi dalam melaksanakan asesmen.
ADVERTISEMENT
"Tujuan dari kegiatan ini adalah agar para asesor dapat kembali memahami kebijakan sistem sertifikasi kompetensi, mampu merencanakan dan melaksanakan aktivitas asesmen dengan baik, serta memberikan kontribusi dalam validasi asesmen," kata Diah.
Ia mengungkapkan bahwa dari total 43 asesor di LSP ITNY, sebanyak 17 asesor masa berlakunya akan habis pada bulan Oktober ini, sehingga mereka wajib mengikuti kegiatan RCC.
"Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah agar para asesor dapat memperbaharui sertifikat mereka melalui proses RCC ini, sehingga mereka tetap bisa melaksanakan asesmen dengan baik," tambahnya.
Upgrading dan Recognition Current Competency (RCC) yang diselenggarakan Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY). Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Master Asesor BNSP, Dewi Kusuma Wardani, yang hadir sebagai mentor dalam kegiatan tersebut menjelaskan bahwa RCC adalah proses pembaruan yang dilakukan setiap tiga tahun untuk memastikan asesor tetap kompeten.
ADVERTISEMENT
"BNSP tidak melepas begitu saja, tetapi setiap tiga tahun sekali diberikan pengetahuan tambahan, di-refresh dan diingatkan kembali," katanya.
Ia juga menyoroti bahwa sertifikasi kompetensi adalah pengakuan formal atas kemampuan seseorang yang diakui oleh dunia industri dan perusahaan.
"Sertifikat kompetensi adalah bukti bahwa seseorang kompeten di bidang tertentu, yang diakui oleh dunia industri dan perusahaan. Tanpa sertifikasi, asesor tidak dapat melaksanakan asesmen. Ini seperti SIM untuk mengemudi, yang harus diperbarui setiap lima tahun sekali," ujarnya.
Wakil Rektor II ITNY, Subardi. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Wakil Rektor II ITNY, Subardi, yang juga mengikuti kegiatan RCC ini sebagai peserta relisensi menekankan pentingnya bagi asesor untuk selalu menyesuaikan diri dengan standar yang berlaku dan perkembangan industri.
"Sebagai asesor, saya harus menyesuaikan dengan ketentuan ataupun tuntutan yang berlaku saat ini. Industri terus berkembang, dan perguruan tinggi juga harus menyesuaikan diri dengan perkembangan tersebut," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Bagi Subardi, pembaruan serifikat ini adalah suatu kebutuhan yang tidak bisa diabaikan.
"Proses ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk terus meningkatkan performa, baik secara pribadi maupun sebagai bagian dari institusi," tutupnya.