Konten Media Partner

Setahun Ditutup, Gunung Merbabu dalam Kondisi Terindah untuk Didaki

29 Mei 2021 18:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bunga Edelweis jawa dalam kondisi terbaiknya untuk dinikmati para pendaki Gunung Merbabu. Foto: Dokumentasi Tanam Nasional Gunung Merbabu (TNGMb)
zoom-in-whitePerbesar
Bunga Edelweis jawa dalam kondisi terbaiknya untuk dinikmati para pendaki Gunung Merbabu. Foto: Dokumentasi Tanam Nasional Gunung Merbabu (TNGMb)
ADVERTISEMENT
Setelah setahun lebih ditutup, gunung Merbabu akhirnya akan segera dibuka lagi untuk pendakian pada 14 Juni mendatang. Ditutup sejak 15 Maret tahun kemarin, ekosistem Gunung Merbabu dalam kondisi terbaik dan terindah untuk dinikmati para pendaki.
ADVERTISEMENT
Staf Evaluasi, Pelaporan, dan Kehumasan Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGMb), Ayu Kurnia Aissiyah, mengatakan pasca ditutup, saat ini rumput dan tanaman bawah mendominasi di kanan dan kiri jalur pendakian. Bahkan, di beberapa jalur pendakian ketinggian rumput tersebut ada yang mencapai 1 meter. Namun jalur pendakian masih bisa terlihat jelas, meski dia mengimbau kepada calon pendaki nantinya untuk lebih waspada dan berhati-hati.
“Pendaki diharapkan menggunakan patok hectometer sebagai panduan,” kata Ayu Kurnia ketika dihubungi, Sabtu (28/5).
Karena lama tak terjamah manusia, kondisi alam Merbabu menurutnya telah mengalami perbaikan yang cukup signifikan. Flora dan fauna semakin beragam dengan jumlah yang lebih besar. Misalnya dalam pemantauan terakhir terlihat adanya anakan primata, kicau burung yang terdengar juga semakin beragam.
Bunga Edelweis jawa dalam kondisi terbaiknya untuk dinikmati para pendaki Gunung Merbabu. Foto: Dokumentasi Tanam Nasional Gunung Merbabu (TNGMb)
Edelweis jawa kini juga sudah mulai terlihat di sepanjang jalur pendakian, selain itu banyak juga anakan edelweis yang tumbuh di sepanjang jalur pendakian. Tanaman-tanaman semak jenis Vaccinium juga mulai banyak yang berbunga dan berbuah, sehingga menambah keindahan di sepanjang jalur pendakian Merbabu.
ADVERTISEMENT
“Banyak juga tumbuhan yang mulai berbuah, seperti sengiran sebagai salah satu pakan rekrekan (Presbytis fredericae, primata khas Merbabu) di jalur pendakian Selo,” ujarnya.
Gunung Merbabu menjadi salah satu yang paling lama ditutup untuk kegiatan pendakian. Ketika pertengahan tahun kemarin sudah mulai banyak gunung yang kembali dibuka untuk pendakian, TNGMb masih bersikukuh untuk menutup seluruh wisata alam yang ada di kawasan TNGMb.
Ayu menjelaskan, penutupan ini sangat terkait dengan kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat di masa pandemi. Mereka enggan memaksakan diri untuk membuka kembali pendakian gunung Merbabu sebelum semuanya benar-benar siap.
Penutupan ini juga dimanfaatkan untuk pemulihan ekosistem pascakebakaran serta pemulihan jalur yang rusak.
“Selama penutupan petugas melakukan patroli di sepanjang jalur pendakian, bersih gunung, inventarisasi dan monitoring flora, fauna, serta air,” kata dia.
Petugas sedang merapikan rumput dan tanaman bawah yang mendominasi di kanan dan kiri jalur pendakian. Foto: Dokumentasi TNGMb
Pada 14 Juni mendatang, seluruh jalur pendakian gunung Merbabu mulai dari Selo, Cunthel, Thekelan, Wekas, dan Suwanting, resmi dibuka. Tapi ada aturan-aturan baru yang mesti dicatat oleh para calon pendaki
ADVERTISEMENT
Pertama, kuota pendakian dibatasi hanya 30 persen dari kuota kunjungan per hari yang ditetapkan oleh KLHK, yakni 50 persen per hari. Karena adanya pembatasan kuota itu, calon pendaki harus melakukan booking online lebih dulu untuk bisa mendaki gunung Merbabu. Adapun pemesanan online nantinya dilakukan melalui aplikasi khusus yang akan diluncurkan pada 7 Juni mendatang.
“Sebelum melakukan pendakian, saat mendaki, dan setelah mendaki, setiap pendaki juga wajib mematuhi protokol kesehatan 5M,” kata Ayu.
Para calon pendaki juga mesti bebas dari COVID-19. Hal itu harus dibuktikan dengan menunjukkan bukti negatif hasil tes rapid antigen, baik untuk pendaki dari dalam maupun luar Jawa Tengah. Nantinya, bukti negatif COVID-19 itu mesti ditunjukkan ketika pendaki memasuki kawasan Gunung Merbabu.
ADVERTISEMENT