Siapkan 3.500 Takjil Gratis Tiap Hari, Masjid di Yogya Ini Butuh Biaya Rp 1,5 M

Konten Media Partner
16 Maret 2024 19:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Relawan sedang menyiapkan takjil gratis di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta. Foto: Widi RH Pradana/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Relawan sedang menyiapkan takjil gratis di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta. Foto: Widi RH Pradana/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Selama Bulan Ramadan, Masjid Jogokariyan, di Mantrijeron, Yogyakarta menyediakan 3.500 porsi takjil gratis tiap hari untuk para jemaah.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Takmir Masjid Jogokariyan, Muhammad Rizqi Rahim, mengatakan untuk menyediakan ribuan takjil gratis tiap hari, mereka membutuhkan biaya hingga Rp 1,5 miliar lebih.
“Totalnya Rp 1,575 miliar (dana) yang dibutuhkan, itu untuk buka puasa saja, belum operasional Kampung Ramadan,” kata Rizqi Rahim saat ditemui di Masjid Jogokariyan, Kamis (14/3).
Kemeriahan Kampung Ramadhan di Jogokariyan, Yogyakarta. Foto: Widi RH Pradana/Pandangan Jogja
Jumlah porsi takjil yang disediakan tiap harinya lebih banyak dibandingkan dengan Ramadan tahun lalu. Sebelumnya, Masjid Jogokariyan menyediakan takjil sebanyak 3.000 porsi setiap hari.
Tapi karena takjil yang disediakan selalu habis, maka tahun ini panitia menambah jumlah takjil yang disediakan menjadi 3.500 porsi.
Rizqi menjelaskan ada banyak cara yang dilakukan panitia kegiatan Ramadhan di Masjid Jogokariyan untuk mendapat dana sebesar itu, seperti melalui donasi khusus buka puasa atau infak.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Takmir Masjid Jogokariyan, Muhammad Rizqi Rahim. Foto: Rochmad Nur Hidayat/Pandangan Jogja
Tapi yang paling penting menurutnya adalah menjadikan salat berjamaah sebagai muara dari setiap kegiatan masjid.
“Ini kami merasakan doanya Nabi Ibrahim ya, dulu Nabi Ibrahim kan pernah menaruh anaknya di sebuah lembah yang kering, yang tidak ada apa-apanya di situ, di dekat ‘inda baitikal muharram, di dekat rumah-Mu yang mulia. Tetapi yang didoakan Nabi Ibrahim, semoga mereka bisa mendirikan salat,” ujarnya.
“Kami fokus agar setiap kegiatan kami itu muaranya ke salat berjamaah. Orang-orang baik datang ke sini ketika kami butuh sesuatu, jadi sebenarnya kuncinya itu adalah kepada pendirian salat, penegakan salat,” pungkas Rizqi.