Konten Media Partner

Standar Jusuf Kalla Soal Speaker Masjid Dinilai Terlalu Tinggi dan Mahal

22 Oktober 2021 15:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia, Jusuf Kalla.  Foto: Dok. DMI
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia, Jusuf Kalla. Foto: Dok. DMI
ADVERTISEMENT
Takmir Masjid Al Mahkamah di Warungboto, Yogya, Sujatman, mengatakan bahwa standar Dewan Masjid Indonesia (DMI) untuk speaker atau sound system masjid dirasa terlalu tinggi.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya saat menghadiri agenda Tablig Akbar Maulid Nabi Muhammad SAW yang disiarkan di akun YouTube Masjid Istiqlal TV, Selasa (19/10), Ketua DMI, Jusuf Kalla, menyebut 75 persen masjid di Indonesia memiliki sistem pengeras suara atau sound system yang jelek.
Sujatman mengatakan, untuk memasang enam buah speaker di dalam masjid dan amplifier saja, Masjid Al Mahkamah mengeluarkan biaya lebih dari Rp 5 juta.
“Itu kami juga masih merasa kurang nyaman, apalagi untuk yang di luar sama di atas, itu kurang jelas suaranya,” ujar Sujatman.
Besarnya biaya pemasangan sistem pengeras suara itulah yang menurut dia membuat kebanyakan masjid tidak mampu memenuhi standar dari DMI. Sebab, Al Mahkamah saja yang berada di pusat kota, masih merasa berat untuk memasang perangkat sound system yang sesuai standar.
ADVERTISEMENT
“Itu saja kami dapat bantuan dari swasta,” lanjutnya.
Maka tidak heran jika masjid dan musala yang berada di kampung atau pedesaan, yang satu-satunya sumber pendapatan hanya dari infak jamaah tidak mampu memiliki perangkat sound system yang layak. Sebab, selain sound system masjid banyak hal juga yang mesti dipenuhi oleh masjid yang dirasa lebih penting dan vital.
Misalnya untuk pembangunan tempat wudhu, pengecatan tembok, perawatan dan kebersihan, atau menyelenggarakan berbagai acara seperti pengajian yang semuanya membutuhkan biaya.
“Jadi kalau sound system itu asal sudah bisa bunyi keras saja ya sudah dianggap cukup,” kata Sujatman.