Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
Stok Beras di Yogya Aman hingga Lebaran, Pemkot Imbau Jangan Panic Buying
4 Maret 2025 12:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Stok beras di Kota Yogyakarta dipastikan aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Hari Raya Idul Fitri. Stoknya bahkan aman hingga 3 bulan ke depan.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogya, Sukidi, mengatakan Kebutuhan beras per bulan di Kota Yogya kurang lebih 1.540 ton dan saat ini stok beras mencapai 4.400 ton.
“Normalnya kebutuhan beras itu 1.540 ton per bulan. Kalau stok beras kita aman ya sampai tiga bulan ke depan,” kata Sukidi dari keterangan tertulis Pemkot Yogya dikutip Selasa (4/3).
Sampai saat ini, Kota Yogya diklaim belum pernah mengalami kekurangan stok beras. Setiap bulan, pihaknya mendatangkan stok beras dari daerah-daerah penyangga. Hal ini disebabkan karena luas lahan di Kota Yogya hanya sekitar 32,07 hektar. Dari luasan itu, jika ditanami padi hanya mampu menghasilkan 6 ton beras per hektar atau hanya mampu dikonsumsi empat hari saja.
ADVERTISEMENT
“Kami kerja sama dengan daerah penyangga seperti Sleman, Bantul, Kulon Progo, kemudian Delanggu di Klaten, Sukoharjo, Purworejo, dan Blitar, dengan jenis beras kualitas medium,” paparnya.
Sukidi mengimbau kepada warga masyarakat agar tidak panic buying atau memborong beras terlalu banyak, karena hal tersebut akan memicu terjadinya inflasi. Stok cadangan beras Pemkot sampai saat ini juga belum digunakan sejumlah 65,05 ton.
"Stok beras kita cukup, aman sampai 3 bulan ke depan termasuk selama Ramadan dan Idul Fitri nanti. Kami juga lakukan pengawasan pangan seminggu dua sampai tiga kali ke pasar rakyat dan modern jelang hari besar keagamaan nasional seminggu 2-3 kali. Untuk memantau ketersediaan, harga dan keamanan pangan,” imbaunya.