Sultan HB X Jajal Becak Listrik, Ingin Tukang Becak Lebih Ringan Genjotnya

Konten Media Partner
20 Maret 2023 15:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sri Sultan HB X saat menjajal prototipe becak kayuh di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (20/3). Foto: Widi Erha Pradana
zoom-in-whitePerbesar
Sri Sultan HB X saat menjajal prototipe becak kayuh di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (20/3). Foto: Widi Erha Pradana
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, menjajal prototipe becak kayuh dengan tenaga alternatif listrik di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (20/3).
ADVERTISEMENT
Kendaraan becak listrik ini rencananya akan dioperasikan di kawasan khusus pariwisata seperti Malioboro.
Sultan mengatakan bahwa diadakannya becak listrik dimaksudkan untuk mengurangi beban para tukang becak kayuh yang kini sebagian besar sudah berumur. Apalagi jalanan di Yogya tidak sepenuhnya datar, banyak juga jalanan yang menanjak.
Dari Alun-Alun Utara saja ke Tugu Pal Putih menurut Sultan ada perbedaan ketinggian antara 35 sampai 40 mdpl.
“Jadi kalau kita dari selatan ke utara kalau genjotnya pakai sepeda ya memang rodo kemringet (agak berkeringat),” kata Sri Sultan HB X usai menjajal prototipe becak listrik, Senin (20/3).
“Jadi kita ingin yang tadi itu mengurangi beban itu lebih ringan nggenjotnya, karena ada motor penggerak yang membantu mengurangi beban tukangnya,” lanjutnya.
Prototipe becak listrik di Yogyakarta. Foto: Widi Erha Pradana
Kepala Dinas Perhubungan DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, mengatakan bahwa sampai saat ini sudah ada 17 prototipe becak listrik yang dibuat. Menurutnya, ide pembuatan becak listrik ini berawal dari upaya bagaimana mempertahankan kendaraan tradisional yakni becak kayuh.
ADVERTISEMENT
Namun, selama ini peminat masyarakat dan wisatawan untuk menggunakan jasa becak kayuh semakin berkurang karena banyak pengendara yang sudah tua sehingga sering tidak kuat mengayuh.
“Sehingga kami modifikasi dengan menambah tenaga alternatif,” kata Ni Made Dwipanti Indrayanti.