Sultan Minta Angkasa Pura Tak Bangun Kampus & Rumah Sakit di Kawasan YIA

Konten Media Partner
22 April 2024 18:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DIY, Sri Sultan HB X. Foto: Dok. Pemda DIY
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DIY, Sri Sultan HB X. Foto: Dok. Pemda DIY
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengingatkan kepada PT Angkasa Pura I agar tidak membangun kampus dan rumah sakit di kawasan aerotropolis bandara Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon Progo.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Sultan saat melakukan Safari Syawalan di Taman Budaya Kulon Progo pada Senin (22/4).
“Saya ingin memastikan, tolong Angkasa Pura tidak boleh membangun universitas maupun rumah sakit,” kata Sultan HB X, Senin (22/4).
Hal itu menurutnya karena saat ini sudah ada di Kulon Progo, sedangkan universitas bukan bagian dari investasi Angkasa Pura.
“Hal-hal seperti ini kita harus konsisten, sehingga memberikan ruang-ruang bagi investasi-investasi yang bisa memberikan kesejahteraan dan lapangan kerja bagi masyarakat Kulon Progo,” ujarnya.
Gubernur DIY, Sri Sultan HB X. Foto: Dok. Pemda DIY
Sebagai informasi, saat ini Pemda DIY tengah menjalin kerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk membangun aerotropolis di sekitar bandara YIA. Kerja sama itu dilakukan karena DIY belum punya pengalaman membangun aerotropolis.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia saja, selama ini bandara yang ada hanya dibangun sebagai bandara saja, tidak ada kawasan pendukung di sekitarnya.
Sultan juga menekankan kepada pemerintah kabupaten Kulon Progo untuk memilih investor yang akan digandeng untuk membangun kawasan aerotropolis dengan cermat. Ia tidak ingin, kesalahan pemilihan investor ini justru akan menimbulkan kawasan kumuh di sekitar bandara YIA.
“Membangun kerja sama harus memperhatikan bahwa kawasan antara 1.000 sampai 1.800 hektare itu ditata menjadi kawasan-kawasan yang sudah ditentukan peruntukannya. Harus sesuai dengan kesepakatan kita, tidak serta merta menuruti maunya investor saja. Tidak sembarangan, kita mencoba untuk membangun infrastruktur dengan kelengkapannya,” ujar Sultan.