Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Sumber Mata Air di Jogja Banyak yang Mati dan Tercemar Bakteri E. coli
21 September 2023 17:38 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Kota Yogyakarta sebenarnya memiliki cukup banyak sumber mata air alami atau belik. Sayangnya, banyak dari mata air di Yogya sudah mati, sedangkan yang masih berfungsi banyak yang tercemar bakteri Escherichia coli (E. coli).
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan oleh Kepala Seksi Pengawasan Lingkungan Hidup DLH Jogja, Intan Dewani.
"Mata airnya itu banyak, cuma banyak yang sudah mati," kata Intan Dewani saat dihubungi, Kamis (21/9).
Meski tak memiliki data yang menginventarisir mata air di Yogya secara lengkap, tapi seringkali saat DLH Kota Yogya melakukan peninjauan ke mata air ternyata kondisinya sudah tidak berfungsi.
"Yang kami sampling itu sekitar 15 sampai 18 yang masih ada airnya. Tapi sebenarnya banyak titiknya, cuma saat disurvei sudah mati, sudah enggak ada airnya, enggak terawat," kata dia.
Dari mata air yang masih berfungsi itu, sebagian juga telah tercemar mikrobiologi terutama E. coli, meski ada yang kualitas airnya masih bagus dan masih digunakan oleh masyarakat sekitar.
ADVERTISEMENT
"Itu di sekitar Kali Code ada beberapa belik, di Kali Gajahwong dan Winongo juga ada," ujarnya.
Kondisi perubahan lingkungan di sekitar mata air disebut menjadi salah satu sebab banyaknya mata air di Yogya yang mati. Misalnya dengan bangunan yang semakin padat, pohon-pohon penyimpan air yang semakin sedikit, dan sebagainya.
"Ini membuat banyak belik itu jadi mati," ujar Intan.