Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten Media Partner
Tak Harus di Sekolah Formal, Kini Makin Banyak Dalang yang Belajar Lewat YouTube
7 November 2022 19:25 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Ki Edi Suwondo, mengatakan bahwa saat ini semakin banyak jalur kaderisasi dalang di DIY. Tak hanya dari sekolah-sekolah formal, kini banyak juga dalang baru yang lahir karena YouTube.
ADVERTISEMENT
“Jadi mereka belajar otodidak, nonton video di YouTube,” kata Edi Suwondo saat dihubungi, Senin (7/11).
Jika dimanfaatkan dengan baik, perkembangan teknologi menurut Edi juga akan memiliki dampak yang baik. Teknologi yang semakin maju ini menurut Edi membuat banyak anak-anak yang tertarik belajar mendalang jadi lebih banyak alternatif tempat untuk belajar.
“Setiap ada pentas dalang cilik, tanya aja, belajarnya di mana, pasti banyak yang jawabnya belajar di YouTube,” lanjutnya.
Banyaknya sumber belajar dan referensi juga membuat inovasi dan kreasi para dalang kekinian semakin beragam. Edi mengatakan, para dalang kini saling berlomba-lomba untuk menunjukkan kreasi dan presentasi terbaiknya.
Inovasi dan kreasi itu juga yang menurut Ki Edi membuat wayang bisa tetap bertahan di tengah kemajuan zaman. Yang dia tekankan adalah, jangan sampai bentuk kreasi dan inovasi tersebut malah merusak keluhuran nilai-nilai yang dimiliki oleh wayang.
ADVERTISEMENT
“Inovasi itu boleh, malah harus, asal jangan sampai merusak keluhuran wayang itu sendiri, misalnya dengan mempolitisasi wayang. Justru dalang yang tidak bisa mengikuti perkembangan itu biasanya menentang, kalau wayang itu sudah ada pakemnya, tidak boleh diubah-ubah,” ujarnya.
Selain menjadi sumber belajar bagi para dalang, YouTube menurut Ki Edi juga membuat penikmat wayang semakin besar. Hampir tiap dalang kini memiliki kanal YouTube. Setiap dalang ingin menunjukkan penampilan terbaik mereka di kanal YouTube mereka masing-masing.
Di sisi lain, setiap dalang selalu memiliki penggemarnya. Jika sebelumnya para penggemar wayang hanya bisa menyaksikan pertunjukan wayang sebulan sekali, kini tiap hari mereka bisa menyaksikan setiap hari melalui YouTube.
“Dulu kan mau nonton wayang harus nunggu lama, mungkin belum tentu sebulan sekali. Sekarang gampang sekali, bisa kapan saja nonton wayang walaupun lewat YouTube,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Selain melalui YouTube, biasanya para dalang juga belajar melalui sekolah-sekolah formal, seperti jika di Yogya ada SMKI dan ISI. Ada juga yang belajar di sanggar-sanggar wayang milik dalang-dalang senior. Beberapa masih ada dalang yang lahir karena menuruni profesi orang tuanya.
“Dalang kan biasanya anaknya juga dalang. Jadi sekarang cukup menggembirakan karena ada wadah belajar dalang yang semakin banyak,” kata Ki Edi Suwondo.