Konten Media Partner

Tanggapan Perempuan soal Nonton Tinju di Kafe Jogja: Greget Banget, Parah!

3 Oktober 2024 11:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penonton pertandingan tinju Bootlengloves di Kafe Tip Tap Toe, Sabtu (28/9). Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Penonton pertandingan tinju Bootlengloves di Kafe Tip Tap Toe, Sabtu (28/9). Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Acara pertandingan tinju Bootlengloves yang digelar di Kafe Tip Tap Toe, Sleman, tidak hanya menarik perhatian para lelaki, tetapi juga mendapat antusiasme besar dari penonton perempuan. Dan tak hanya petarung pria yang unjuk kebolehan, tetapi juga ada petarung perempuan yang ikut bertanding, menciptakan suasana yang semakin inklusif dan penuh semangat.
ADVERTISEMENT
“Greget banget, parah! Dan ternyata yang menang sesuai prediksi kita juga," ujar dua penonton perempuan, Ama dan Leti, saat menyaksikan acara Bootlengloves Volume 2 pada Sabtu (28/9).
Ucapan mereka mencerminkan bagaimana acara tinju ini mampu menarik perhatian dari berbagai kalangan, termasuk kaum perempuan yang biasanya tidak terlalu identik dengan olahraga tinju.
Dengan adanya acara seperti ini, komunitas tinju di Yogyakarta terus berkembang dan semakin inklusif. Tinju tidak lagi menjadi olahraga yang hanya diminati oleh segelintir orang, tetapi kini dinikmati oleh banyak kalangan, termasuk para perempuan. Ini menandakan adanya perubahan dalam persepsi terhadap olahraga ini di Jogja.
Menurut Kocok, Humas Fight Club Yogyakarta, penyelenggaraan acara seperti ini memang diharapkan dapat menjadi wadah bagi generasi muda untuk menyalurkan bakat dan energi mereka secara positif.
ADVERTISEMENT
“Kalau semakin banyak acara fight yang terorganisir dengan baik di Yogyakarta, harapan saya anak-anak muda akan memiliki lebih banyak medium untuk menyalurkan bakat mereka atau sekadar melepas energi dalam cara yang lebih positif,” ungkap Kocok saat dihubungi oleh Pandangan Jogja pada Selasa (1/10).
Dua orang petinju sedang bertanding satu sama lain di Bootlengloves, Sabtu (28/9). Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Tidak hanya bagi penonton, acara tinju seperti Bootlengloves juga menjadi ajang bagi para petarung untuk menunjukkan kemampuan mereka. Robi Putra Sujudi, salah satu petarung yang bertanding, menilai bahwa acara ini merupakan langkah positif bagi perkembangan tinju di Indonesia.
“Akhir-akhir ini, saya melihat semakin banyak yang tertarik pada olahraga, termasuk tinju. Ini bagus, karena bisa membantu tinju di Indonesia berkembang lebih baik lagi,” ujar Robi.
Salah satu petinju sedang mempersiapkan diri untuk bertarung. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Acara seperti Bootlengloves memperlihatkan bahwa tinju di Jogja tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga menjadi bagian penting dalam membangun komunitas olahraga yang inklusif dan dinamis.
ADVERTISEMENT
Antusiasme dari penonton, termasuk perempuan, serta dukungan dari para petarung, menjadi bukti bahwa tinju kini semakin diterima dan digemari oleh masyarakat luas.
Sebagai informasi tambahan, pada 11-12 Oktober mendatang akan ada ONE PRIDE MMA di GOR Uiversitas Negeri Yogyakarta (UNY). Harga tiketnya mulai dari Rp35.000 yang bisa dibeli di apps ONE PRIDE MMA atau beli langsung di tempat.