Tanggapi Bentrok di Jl. Tamsis, Sultan HB X: Mari Utamakan Bebrayan Paseduluran

Konten Media Partner
6 Juni 2023 10:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X merespons kericuhan yang terjadi di Jalan Tamansiswa, Yogya pada Minggu, (4/6) lalu.
ADVERTISEMENT
Sultan mengimbau agar persaudaraan antar masyarakat di DIY tetap terjaga dengan baik, dengan menjaga sabar dan mawas diri dalam menghadapi kesalahpahaman dan perbedaan.
“Mari menjaga perdamaian, ketertiban, dan keharmonisan dengan mengedepankan Bebrayan Paseduluran, Suradira Jayaningrat Lebur Dening Pangastuti, mari tinggalkan sifat picik, keras hati dan angkara murka, dengan mengutamakan kebijaksanaan dan kesabaran dalam ucap dan tindak,” kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Yogya, Senin (5/6).
Pemda DIY dan Polda DIY menurut Sultan juga siap menjadi fasilitator bagi kelompok yang terlibat konflik, dengan tujuan mencapai penyelesaian damai melalui kesepakatan bersama. Ia juga mengingatkan warga masyarakat DIY untuk tidak terprovokasi oleh isu liar dan hoax, serta mengawal proses menuju perdamaian.
Secara khusus, Sultan meminta komunitas Jaga Warga untuk turut berperan aktif dalam menjaga ketertiban masyarakat, dengan memperkuat koordinasi dengan pihak kepolisian.
ADVERTISEMENT
“Mari bersama-sama meresapi makna pitutur Crah Agawe Bubrah, Rukun Agawe Santosa demi kemaslahatan bersama, dengan menahan diri dari berbagai goda hasutan dan provokasi,” kata Sultan.
Kedua belah pihak yang terlibat dalam bentrokan telah saling memaafkan, sementara pihak kepolisian sedang menyelidiki lebih lanjut.
Sultan menghimbau seluruh masyarakat untuk mempercayakan penyelesaian masalah pada pihak berwenang, tanpa ada niat untuk saling membalas dendam yang hanya akan menghasilkan hal-hal negatif.