Tewas Makan Belalang, Pakar: Belalang Kuning Hitam Seberbahaya Ular Kuning Hitam

Konten Media Partner
7 Desember 2022 11:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Belalang setan (Aularches miliaris). Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Belalang setan (Aularches miliaris). Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Seorang warga Selorejo, Kecamatan Paliyan, Gunungkidul, meninggal dunia setelah mengonsumsi belalang bulus atau belalang setan (Aularches miliaris). Belalang jenis ini berbeda dengan belalang yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Gunungkidul, yakni belalang kayu (Valanga nigricornis).
ADVERTISEMENT
Jika belalang kayu berwarna kecokelatan, belalang setan memiliki warna tubuh hitam dengan titik-titik kuning cerah.
Peneliti di Laboratorium Biosistematika Serangga Universitas IPB, Purnama Hidayat, mengatakan bahwa memang terdapat beberapa jenis belalang yang beracun, jangankan untuk dimakan, dipegang saja dapat mengakibatkan kulit gatal hingga melepuh. Dan salah satu jenis belalang yang beracun adalah belalang setan yang menyebabkan warga Gunungkidul tersebut meninggal dunia.
“Memang jenis belalang Aularches miliaris ini memang salah satu yang beracun,” kata Purnama Hidayat saat dihubungi, Selasa (6/12).
Cara paling mudah untuk melihat mana belalang yang aman untuk dikonsumsi dan mana yang tidak salah satunya memang dengan melihat warnanya. Belalang dengan warna cerah seperti kuning atau merah, biasanya mengandung racun. Hal ini mirip dengan warna kuning pada ular, yang juga menjadi tanda bahwa ular tersebut berbahaya.
ADVERTISEMENT
“Di hewan itu memang sering warna kuning-hitam itu menjadi warna peringatan bahwa dia itu berbahaya,” ujarnya.
Konsep serupa juga ditiru oleh manusia, misalnya di jalan raya atau jembatan yang sering dicat garis hitam-kuning untuk memberikan peringatan tertentu.
Dalam dunia biologi, konsep ini biasa disebut dengan istilah aposematik, yakni warna atau tanda yang bertujuan untuk memberikan peringatan kepada predator hewan tersebut. Misalnya warna merah cerah, kuning hitam, atau motif seperti mata pada sayap kupu-kupu yang memiliki fungsi untuk melindungi diri dari predatornya.
Dan beberapa jenis belalang dengan corak warna kuning-hitam tersebut dapat mengeluarkan cairan yang jika terkena kulit manusia bisa mengakibatkan gatal-gatal hingga melepuh.
“Kalau dilihat indah ada corak hitam-kuning, tapi jika dipegang apalagi sampai dimakan dia berbahaya,” lanjutnya.
Peneliti di Laboratorium Biosistematika Serangga Universitas IPB, Purnama Hidayat. Foto: Dok. Pribadi
Meski begitu, kasus kematian karena mengonsumsi belalang menurut Purnama tidak banyak. Kemungkinan ada faktor lain yang membuat racun belalang tersebut sampai menyebabkan kematian, misalnya karena korban memiliki penyakit bawaan atau karena terlambat ditangani.
ADVERTISEMENT
Selain dilihat dari warnanya, belalang yang tidak aman untuk dikonsumsi juga bisa diidentifikasi dari apakah dia mengeluarkan bau yang menyengat atau tidak. Belalang yang mengeluarkan bau menyengat lebih baik juga jangan dikonsumsi karena biasanya mengandung racun, misalnya seperti walang sangit.
Purnama juga mengatakan bahwa di tengah masyarakat yang biasa memakan belalang biasanya sudah ada pengetahuan turun-temurun tentang belalang jenis apa saja yang boleh dan tidak boleh dimakan.
“Ada teman saya di Gunungkidul bilang kalau sejak kecil mereka sudah tahu ada belalang jenis tertentu yang tidak boleh dimakan, bahkan menyentuh saja mereka tidak berani, masyarakat sudah tahu mana belalang yang bisa dimakan dan mana yang tidak,” kata Purnama Hidayat.