Konten Media Partner

Tim Ahli UGM Akan Teliti Gua di Proyek JJLS, Ada Potensi Jadi Objek Wisata

21 Oktober 2024 13:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampakan gua bawah tanah yang ditemukan pekerja proyek pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) di Saptosari, Gunungkidul. Foto: istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan gua bawah tanah yang ditemukan pekerja proyek pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) di Saptosari, Gunungkidul. Foto: istimewa
ADVERTISEMENT
Tim Ahli dari Universitas Gadjah Mada (UGM) akan meneliti gua bawah tanah yang tak sengaja ditemukan di proyek pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) di Planjan, Saptosari, Gunungkidul.
ADVERTISEMENT
Proses penelitian ini rencananya akan dilakukan pada November mendatang.
Ahli Ilmu Geomorfologi UGM, Eko Haryono, mengatakan bahwa proses penelitian akan diawali dengan pemetaan untuk mengetahui persebaran gua.
Jika sudah diketahui sebaran gua, maka desain jalannya perlu untuk diubah atau digeser,” kata Eko, Senin (21/10).
Selain menghasilkan rekomendasi pembangunan JJLS, Eko juga mengatakan hasil penelitiannya dapat dimanfaatkan untuk pembuatan jalur gua bagi wisatawan dengan memperhatikan kelestarian stalaktit dan stalakmit gua.
Hal ini disebabkan karena usai melihat antusiasme warga yang berfoto, ia menilai gua ini memiliki potensi menjadi objek wisata.
Meski demikian, perlu diteliti dulu daya dukung dan kapasitas gua tersebut untuk menjamin keamanan wisatawan.
“Nantinya hal ini akan kami teliti dari sisi geologi dan geofisika dengan mengukur temperatur dan karbondioksida. Sirkulasi udara perlu dipastikan dulu keamanannya,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, gua ini sempat ditutup setelah banyak didatangi warga untuk berfoto.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul, Harry Sukmono, mengatakan jika penutupan ini dilakukan untuk menjaga keamanan warga sekaligus kelestarian gua dari praktik vandalisme.
Ia juga mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUPESDM) DIY, DLHK DIY, dan Fakultas Geografi UGM untuk melakukan kajian lebih lanjut terkait kondisi gua.
"Langkah selanjutnya akan kami tentukan setelah hasil kajian dari tim ahli keluar," kata Harry saat dihubungi Pandangan Jogja, Kamis (17/10) lalu.