Tips Aman Investasi untuk Anak Muda: Layaknya Cari Jodoh

Konten Media Partner
25 Juni 2022 18:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pasangan. Foto: GanendraTheja/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan. Foto: GanendraTheja/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Generasi muda kurang mendapat edukasi dan kerap gegabah melakukan investasi. Akibatnya mereka mengalami kerugian bahkan menjadi korban investasi bodong. Padahal ada tips untuk menghindari itu.
ADVERTISEMENT
“Tipsnya sederhana, pelajari jenis-jenis investasi, pahami, baru ambil keputusan. Jangan di-skip (dilewati), semua by process. Investasi itu seperti mencari jodoh. Kenali dulu, cocok, baru dilamar,” kata Kepala Divisi Pasar Modal Syariah Bursa Efek Indonesia (BEI), Irwan Abdulloh.
Irwan menjadi pembicara dalam talkshow daring ‘Investasi Syariah dan Beragam Kebaikannya’ gelaran Center for Sharia Financial and Digital Economy (Shafiec) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta, Sabtu (25/6).
Menurutnya, generasi muda memang mendominasi berbagai produk investasi saat ini. Sekitar 90 persen investor di instrumen investasi syariah bahkan berusia muda.
“Di teori investasi, anak muda disarankan untuk investasi tertentu seperti saham. Tapi datanya sekarang lain. Investasi sukuk ritel yang cocoknya untuk emak-emak juga ramai oleh anak muda,” katanya.
ADVERTISEMENT
Banyaknya investor muda di pasar modal syariah tak lepas dari sejumlah pendekatan yang dilakukan lembaga investasi, seperti lewat aplikasi dan komunitas.
“Anak muda senengnya rame-rame, semua didiskusikan, dan aktif di kegiatan sosial. Kita provokasi untuk investasi dengan komuitas. Dalam bahasa mereka itu istilahnya kolaborasi atau kolab,” ujarnya.
Karena menyasar anak muda, nilai investasi pun dimulai dari jumlah yang terjangkau. Apalagi kemampuan ekonomi tiap daerah mereka tinggal juga berbeda, seperti Yogyakarta.
"Kebanyakan masih struggle untuk menjadi investor muda. Maka sekarang dengan Rp10 ribu sudah bisa buka reksadana syariah, Rp100 ribu bisa invest saham, dan Rp2 juta untuk sukuk ritel."
Menurut Irwan, nilai investasi yang terjangkau oleh anak muda itu menjadi keunggulan kompetitif bagi dunia investasi Indonesia. “Maka pertumbuhan investasi kita cepat di dunia dan ini menjadi identitas pasar modal syariah Indonesia,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Namun sekali lagi ia mengingatkan pentingnya mengedukasi diri mengenai investasi. Sebelum investasi anak muda juga harus tercukupi kebutuhan hidupnya terlebih dahulu. "Yang paling penting juga harus punya tabungan," ujarnya.
Tangkapan layar talkshow investasi syariah UNU Yogyakarta. Foto: Dok. UNU Yogya
Dekan Leadership Academy Bank Syariah Indonesia (BSI) University, Taufik Machrus, menambahkan generasi muda saat ini memiliki tiga karakter yang cocok dengan iklim investasi saat ini. Ketiga ciri itu adalah pemuda memiliki value atau nilai-nilai ideal, kepedulian sosial yang tinggi, dan punya orientasi akan masa depan.
Menurut Taufik, tiga ciri itu mempengaruhi pengelolaan keuangan mereka. “Kalau dulu pengelolaan keuangan itu bertahap, yaitu mengelola cash flow dulu, lalu investasi, baru financial engineering. Tapi sekarang anak muda melakukannya bersamaan dan sekaligus,” tuturnya.
Untuk itu, lembaga keuangan harus menangkap peluang tersebut dengan menyiapkan sistem dan layanan bagi generasi muda, termasuk lembaga investasi syariah.
ADVERTISEMENT
“Industri keuangan syariah harus menangkap peluang ini. Jika dikelola dengan baik akan menjadi optimal dan tercipta good cash flow, good investment, dan good financial engineering dari anak-anak muda. Karpet merah harus disiapkan untuk milenial,” ujarnya.
Rektor UNU Yogyakarta Widya Priyahita Pudjibudojo. Foto: Dok. UNU Yogya
Rektor UNU Yogyakarta Widya Priyahita Pudjibudojo berharap acara ini dapat mengenalkan instrumen keuangan syariah ke generasi muda.
“Event ini digelar untuk meningkatkan literasi keuangan syariah, instrumen investasi syariah, dan sertifikasi halal," ujarnya.