Toko Tembakau Dekat Tugu Jogja, Bercerita (2): Mengenal Komunitas Seperempat

Konten Media Partner
11 Mei 2024 13:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Toko tembakau dan cerutu legendaris di dekat Tugu Jogja, Toko Wiwoho. Foto: Rochmad NH/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Toko tembakau dan cerutu legendaris di dekat Tugu Jogja, Toko Wiwoho. Foto: Rochmad NH/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di Toko Tembakau dan Cerutu Wiwoho yang dekat dengan Tugu Jogja, ada sekelompok orang yang memiliki kebiasaan unik dalam membeli tembakau di toko tersebut. Kelompok itu disebut sebagai Komunitas Seperempat.
ADVERTISEMENT
Di sebuah kesempatan, Pandangan Jogja melalui program Toko Bercerita mendatangi Toko Wiwoho untuk mencari tahu lebih lanjut soal Komunitas Seperempat ini.
Produk tembakau yang ada di Toko Wiwoho. Foto: Rochmad NH/Pandangan Jogja
Staff Toko Wiwoho, Edwin, menjelaskan bahwa Komunitas Seperempat adalah sekelompok orang yang sering datang ke tokonya untuk membeli tembakau seberat 25 gram atau seperempat ons.
“Jadi namanya Komunitas Seperempat, itu kami namai sendiri karena sudah sering langganan di sini. Tiap hari mereka beli tembakau tapi cuman 25 gram,” kata Edwin, Jumat (10/5).
Menurut Edwin, Komunitas Seperempat itu terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari tukang becak, pengamen, sampai dengan mahasiswa pun juga ada. Mereka kerap kali datang dan membeli tembakau setara Rp6.500. Ditambah dengan kertas atau filter rokok, pengeluaran mereka tak sampai Rp10.000.
Staff di Toko Wiwoho, Edwin. Foto: Rochmad NH/Pandangan Jogja
Ada alasan mengapa kelompok tersebut tidak membeli langsung banyak stok tembakau, dan lebih memilih menyicil seperempat ons tiap harinya. Berdasarkan penjelasan Edwin, Komunitas Seperempat konsisten membeli tembakau seberat 25 gram agar cita rasa tembakau tetap terjaga.
ADVERTISEMENT
“Katanya kalau beli banyak bakal tersimpan terlalu lama dan membuat rasa tembakau jadi tidak enak,” ungkap Edwin.
Produk selain tembakau yang tersedia di Toko Wiwoho. Foto: Rochmad NH/Pandangan Jogja
Toko Wiwoho sendiri adalah toko tembakau legendaris Jogja yang berdiri sejak 1919 silam. Di sini, terdapat total 500 produk yang berhubungan dengan tembakau, cerutu, sampai dengan serba-serbi peralatan linting seperti kertas, filter, dan alat linting.
Untuk tembakau, rata-rata ada di angka Rp20 ribu per ons, sedangkan yang paling mahal adalah tembakau dari Gayo yang dihargai senilai Rp60 ribu per ons. Untuk cerutu, bervariasi mulai Rp10 ribuan sampai yang paling mahal Rp800 ribu per satuannya.
Toko Wiwoho terletak di Jalan Pangeran Diponegoro, Gowongan, Jetis, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.