Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten Media Partner
Tolong, Ikan Wader di Sungai Yogya Terancam Ikan Ekor Pedang dan Red Devil
9 Mei 2023 18:07 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ikan-ikan asli di sungai Yogya makin terancam, terutama ikan wader (Rasbora lateristriata). Ada banyak faktor yang menjadi ancaman kepunahan ikan-ikan asli sungai Yogya, salah satunya karena adanya ancaman ikan-ikan asing yang bersifat invasif.
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkapkan oleh Guru Besar Ilmu Manajemen Sumberdaya Perikanan Fakultas Pertanian UGM, Djumanto, dalam pidato pengukuhan Guru Besar yang berjudul ‘Tantangan Peningkatan Produksi dan Pelestarian Sumber Daya Ikan Asli Perairan Darat Indonesia’ di UGM pada Selasa (9/5).
Dia mengatakan, ada beberapa jenis ikan introduksi yang dia temui di perairan DIY selama melakukan penelitian, mulai dari ikan red devil, guppy, nila, sapu-sapu, hingga ekor pedang.
“Ini disebabkan oleh perilaku pemancing ikan maupun penggemar ikan yang kurang bertanggung jawab, seperti melepaskan spesies ikan tertentu yang berakibat pada penurunan populasi ikan mangsa,” kata Djumanto, Selasa (9/5).
“Introduksi spesies asing yang invasif tersebut dapat menjadi kompetitor atau bahkan predator ikan asli,” lanjutnya.
Selain keberadaan ikan-ikan introduksi, sejumlah faktor juga ikut memperparah status konservasi ikan asli di Yogya. Misalnya kebiasaan cara penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan, seperti menggunakan alat tangkap setrum atau kejut listrik, penggunaan potas atau racun, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini makin diperburuk dengan kualitas air sungai di DIY yang terus memburuk setiap waktu. Jika situasi ini terus terjadi, Djumanto mengatakan bahwa ikan-ikan asli yang berstatus rentan seperti wader akan semakin terancam hingga berstatus kritis.
Dia mencatat, saat ini ada sebanyak 47 jenis ikan di perairan umum darat DIY, meliputi 42 jenis ikan asli dan 5 jenis ikan introduksi. Berdasarkan status keberadaannya, ada 83 persen ikan yang statusnya berisiko rendah, ikan berstatus belum dievaluasi sebesar 13 persen, sedangkan yang berstatus informasi data kurang dan rentan masing-masing ada 2 persen.
“Spesies ikan yang berstatus rentan yaitu ikan wader (Rasbora lateristriata), bisa menjadi kritis ketika kualitas habitat ikan wader mengalami penurunan yang sangat drastis, sehingga tidak cocok untuk berkembang biak,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
“Demikian halnya, ikan yang berstatus risiko rendah bisa menjadi rentan jika tingkat penangkapan dan gangguan antropogenik lainnya sangat tinggi,” kata Djumanto.