Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
TPA Piyungan Tutup Permanen, Sleman Targetkan Punya 4 TSPT untuk Desentralisasi
6 Maret 2024 11:35 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman menargetkan memiliki empat Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) setelah ditutupnya TPA Regional Piyungan secara permanen.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan oleh Sekretaris DLH Kabupaten Sleman, Sugeng Riyanta, dalam acara penutupan TPA Piyungan pada Selasa (5/3) sore.
Sugeng mengatakan, Sleman sudah memiliki sejumlah strategi untuk melakukan desentralisasi pengolahan sampah. Pertama dengan optimalisasi TPST Tamanmartani di Kalasan yang kini sudah beroperasi dengan kapasitas mencapai 50 ton per hari.
Selain itu, Sleman juga punya TPST Minggir yang kini sudah selesai dibangun dan sedang dibangun jalan untuk akses truk pengangkut sampah. Kapasitas pengolahan sampah di TPST Minggir ini mencapai 40 ton per hari.
Tak cukup dengan dua TPST, ke depan Sleman berencana membangun dua TPST lagi di wilayah Sleman bagian tengah dan utara.
“Yang terakhir 2024 mudah-mudahan nanti kita bisa melakukan pembangunan TPST yang berada di wilayah Sleman tengah dengan kapasitas 60 ton per hari. Harapannya nanti di wilayah timur, wilayah tengah, wilayah barat, dan wilayah utara ini masing-masing minimal ada satu TPST,” ujar Sugeng Riyanta, Selasa (5/3).
ADVERTISEMENT
Sleman menurutnya juga akan mengoptimalkan sejumlah TPS3R yang mereka miliki. Seperti TPS3R Limbah Makmur dengan kapasitas 10 ton, TPS3R Purwo Berhati dengan kapasitas 5 ton, TPS3R Brama Muda dengan kapasitas 3,5 ton, dan TPST Sinduadi 3,5 ton per hari.
“Sehingga dari empat TPS3R dan TPST Terintegrasi ini ditargetkan bisa mengolah sampah sebanyak 22 ton per hari,” lanjutnya.
TPS3R lain di Sleman juga akan dioptimalisasi lagi sehingga bisa mengolah sampah dengan total kapasitas 20 ton per hari.
Dengan skema dan rencana-rencana itu, maka ia optimistis Sleman mampu untuk menjalankan desentralisasi pengolahan sampah terutama setelah TPA Piyungan ditutup secara penuh dan permanen.
“Sehingga kalau kita hitung-hitung di atas kertas, 2024 ini Sleman siap untuk mengolah sampah sejumlah 222 ton per hari,” ujar Sugeng.
ADVERTISEMENT