Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten Media Partner
Tren Perusahaan Masa Depan: Mengembalikan ke Alam Lebih Banyak dari yang Diambil
13 November 2021 19:33 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Usia Bumi yang semakin tua membuat dunia industri mesti mengubah pola kerja, dari yang semula mengeksploitasi alam menjadi industri yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Apalagi dampak-dampak dari perubahan iklim sudah semakin nyata, sehingga sudah saatnya menyetop kegiatan produksi yang dapat mempercepat perubahan iklim tersebut.
ADVERTISEMENT
Head of Market Indonesia, Malaysia, and Philippines, SIG Combibloc, sebuah perusahaan global penyedia sistem dan solusi kemasan karton aseptik, Noer Wellington, mengatakan bahwa saat ini aspek sustainability memang jadi salah satu yang paling utama dalam menjalankan sebuah perusahaan. Karena itu, saat ini perusahaan-perusahaan global juga sedang berlomba-lomba untuk membuat produk-produk yang berkelanjutan.
SIG sendiri punya target yang cukup ambisius, dimana pada 2030 mereka menargetkan untuk mengurangi dampak lingkungan hingga 50 persen atau separuhnya. Untuk itu, strategi yang digunakan adalah dengan mengembalikan ke lingkungan lebih besar dari yang diambil, atau mereka menyebutnya dengan prinsip way beyond good.
“Jadi pada 2030 kita mengembalikan ke lingkungan dua kali lipat jumlahnya dari sekarang,” ujar Noer Wellington dalam webinar yang diselenggarakan SIG pada Kamis (11/11).
Dengan strategi tersebut, mereka juga punya misi untuk menyediakan kemasan yang paling sustainable di pasar, dimana semua bahan mentah yang digunakan berasal dari sumber yang bertanggung jawab dan bersertifikasi.
ADVERTISEMENT
Beberapa tahun terakhir, SIG telah melakukan kerja sama yang intens dengan sejumlah perusahaan, salah satunya Frisian Flag untuk mengunggulkan kemasan karton di berbagai gerai. Mereka juga bekerja sama dengan Sambu Group yang memproduksi Kara Santan untuk mengumpulkan dan mendaur ulang kemasan karton di pabrik milik Sambu Group.
“Kita mengumpulkan kemasan karton di perumahan-perumahan di Jabodetabek, kalau tidak salah sekitar 300 perumahan yang kita ambil untuk didaur ulang,” lanjutnya.
Memulai dari Dapur
Saat ini, SIG juga sedang mengkampanyekan program ‘Pilah, Bilas, Lipat’, tujuannya supaya masyarakat bisa ikut berpartisipasi dalam menjaga lingkungan dimulai dari hal-hal yang paling sederhana. Melalui gerakan itu, mereka mencoba mengajak masyarakat supaya setelah memasak membiasakan diri untuk memilah dan membersihkan kemasannya. Lalu sebelum dibuang, kemasan tersebut dilipat dulu untuk menghemat tempat sebelum nantinya diambil oleh pengepul.
ADVERTISEMENT
“Kami mencoba mengkampanyekan cara menjalani hidup yang lebih ramah lingkungan yang dimulai dari rumah,” ujar Noer Wellington.
Untuk mempermudah pendistribusian sampah kemasan karton, SIG juga telah bekerja sama dengan aplikasi Duitin. Aplikasi ini nantinya akan mengambil kemasan-kemasan yang dikumpulkan oleh masyarakat untuk dibawa ke tempat daur ulang, dan tentu masyarakat akan mendapatkan sejumlah uang.
“Jadi sembari menjaga lingkungan, ibu-ibu ini tetap bisa mendapat uang tambahan,” ujarnya.
Kebaikan Pohon Kelapa yang Harus Dibalas
Direktur PT Kara Santan Pertama, perusahaan yang fokus memproduksi produk-produk olahan kelapa mulai dari santan, minyak kelapa, nata de coco, kelapa parut, dan sebagainya, Martin Jimi, mengatakan bahwa saat ini manusia memang sudah harus berpikir bagaimana membalas kebaikan-kebaikan yang telah diberikan alam kepada manusia. Martin mencontohkan, kebaikan pohon kelapa yang disebut-sebut sebagai pohon kehidupan atau tree of life karena setiap bagian pohon yang bisa dimanfaatkan oleh manusia.
ADVERTISEMENT
“Kita harus membalas kebaikannya, salah satunya dengan pilah, bilas, dan lipat,” ujar Martin Jimi.
Meski terdengar sederhana, tapi kampanye ini menurut Martin akan memberikan dampak yang besar jika dilakukan secara massal. Apalagi di situasi pandemi seperti sekarang, masyarakat cenderung lebih banyak memasak sendiri di rumah ketimbang makan di luar. Dengan kampanye ini, dia juga berharap konsumen nantinya akan terbiasa untuk melakukan pilah, bilas, dan lipat, tak hanya untuk kemasan Kara Santan saja, tapi juga kemasan bahan makanan lainnya.
“Dengan tindakan ini, akan sangat memberikan kontribusi kepada planet Bumi karena sustainability akan berlanjut,” ujarnya. (Adv / YIA-1)