Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Udara di Jogja Lagi Gerah Banget, Ternyata Ini Sebabnya Kata BMKG
2 Januari 2024 17:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Udara di Yogya dalam beberapa hari terakhir terasa sangat gerah. Padahal beberapa hari terakhir sebagian wilayah DIY sudah diguyur hujan yang cukup deras.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan prakiraan BMKG YIA, gerahnya udara di Yogya disebabkan karena faktor kelembaban udara yang masih cukup tinggi meskipun wilayah Yogya sudah diguyur hujan.
“Itu disebabkan karena faktor kelembaban udara cukup tinggi,” kata operator BMKG YIA saat dihubungi, Selasa (2/1).
Karena kelembaban udara yang tinggi, maka uap air akan memenuhi udara di sekitar kita. Saat udara sudah sangat penuh oleh uap air, maka tidak ada lagi ruang bagi keringat.
“Karena keringat tidak bisa menguap, otomatis suhu tubuh akan terus mengalami kenaikan. Keringat sendiri keluar untuk mendinginkan tubuh kita,” lanjutnya.
Kondisi yang gerah seperti sekarang ini menurutnya berlangsung dinamis, bisa terjadi kapanpun jika faktor-faktor cuaca yang mempengaruhinya mendukung, mulai dari suhu, tekanan udara, pergerakan angin, kuantitas dan kualitas penyinaran, serta vegetasi.
ADVERTISEMENT
“Itu dinamis, bisa terjadi kapan saja saat unsur-unsur cuaca mendukung,” ujarnya.
Terkait dengan suhu panas yang masih terjadi di wilayah Yogya terutama pada siang hari, hal itu disebabkan karena sampai saat ini awan hujan belum sepenuhnya terbentuk. Akibatnya, intensitas sinar matahari yang sampai ke wilayah Yogya juga masih cukup tinggi sehingga membuat suhu pada siang hari masih cukup terik.