Konten Media Partner

UMKM Maguwoharjo Belajar E-Business di Pasar Kali Ledek yang Dulunya TPS Liar

21 Juni 2024 10:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota DPRD DIY, Nurcholis Suharman, bersama dengan pemateri dan peserta UMKM asal Maguwoharjo di acara Pelatihan E-Business yang diselenggarakan Diskominfo DIY, di Pasar Kali Ledek yang dulunya merupakan TPS liar. Foto: Nawalre Bujanadi/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Anggota DPRD DIY, Nurcholis Suharman, bersama dengan pemateri dan peserta UMKM asal Maguwoharjo di acara Pelatihan E-Business yang diselenggarakan Diskominfo DIY, di Pasar Kali Ledek yang dulunya merupakan TPS liar. Foto: Nawalre Bujanadi/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekitar 30 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berkumpul untuk belajar soal e-business yang diselenggarakan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) DIY pada Kamis (20/6) di Limasan Pasar Kali Ledek, Maguwoharjo, Sleman, yang dulunya merupakan tempat pembuangan sampah (TPS) liar.
ADVERTISEMENT
“Dulunya ini semak belukar dan jadi tempat pembuangan sampah liar. Orang saja tidak mau lewat sini, angker katanya. Tapi sekarang sudah kami berdayakan menjadi sebuah pasar tempat berkumpulnya para UMKM,” kata Anggota DPRD DIY sekaligus Pembina Pasar Kali Ledek, Nurcholis Suharman, saat ditemui Pandangan Jogja.
Anggota DPRD DIY sekaligus Pembina Pasar Kali Ledek, Nurcholis Suharman. Foto: Nawalre Bujanadi/Pandangan Jogja
Nurcholis juga menyampaikan bahwa pelatihan e-business dan digital marketing dari Diskominfo DIY ini membantu dalam hal membangkitkan semangat para pelaku UMKM di sekitar Pasar Kali Ledek.
“Saya senang dengan program pelatihan yang diadakan oleh Diskominfo DIY ini. Pelaku UMKM itu lumayan banyak yang sudah berumur dan gagap teknologi (gaptek). Dengan adanya pelatihan digital marketing, mereka juga bisa bersaing. Anak-anak muda juga tidak boleh kalah. Mereka juga harus bangkitkan semangat kewirausahaan,” ucap Nurcholis.
Suasana acara Pelatihan E-Business yang diselenggarakan Diskominfo DIY di Pasar Kali Ledek, Maguwoharjo, Sleman. Foto: Nawalre Bujanadi/Pandangan Jogja
Pelatihan e-business dan digital marketing ini mengundang Peneliti Universitas Nahdlatul Ulama, Sunaji Zamroni, dan Direktur Marketing dan Pengembangan Bisnis Infotekno, Ihwani Joko Prasetyo.
ADVERTISEMENT
“Topiknya adalah pemberdayaan masyarakat untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan praktek optimalisasi WhatsApp bisnis untuk meningkatkan penjualan. Targetnya, setelah pelatihan ini peserta dapat memanfaatkan media sosial untuk membantu memasarkan produknya,” kata Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo DIY, Riris Puspita Wijaya Kridaningkat.

Pentingnya Koordinasi Individu dan Organisasi Masyarakat

Kiri ke kanan: Pranata Humas Muda Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo DIY, Wiwik Lestariningrum; Anggota DPRD DIY, Nurcholis Suharman; Peneliti UNU, Sunaji Zamroni; Koordinator Pasar Kali Ledek, Saptanto; Direktur Marketing dan Pengembangan Bisnis Infotekno, Ihwani Joko Prasetyo. Foto: Nawalre Bujanadi/Pandangan Jogja
Dalam paparan materi, Sunaji Zamroni menjelaskan pentingnya peran Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dalam memajukan UMKM di daerah Maguwoharjo. Menurutnya, pelaku usaha tidak dapat mengeluarkan potensi secara maksimal jika tidak ada dukungan yang terorganisir.
“Harus ada kehadiran lembaga atau organisasi seperti koperasi atau Badan Usaha Milik Desa sehingga bisa terjadi pemberdayaan dan koordinasi potensi terhadap pelaku UMKM. Organisasi ini penting untuk menyalurkan pemasaran, produksi, dan hal-hal lain yang bisa mengembangkan UMKM,” kata Sunaji.
Pendiri Alterasi Indonesia dan Peneliti di Universitas Nahdlatul Ulama (UNU), Sunaji Zamroni saat memaparkan materi. Foto: Nawalre Bujanadi/Pandangan Jogja
Sedangkan Ihwani, dia menyampaikan materi terkait pengelolaan WhatsApp Business untuk para pelaku UMKM. Saat itu, belum satupun UMKM di Maguwoharjo yang mengenali fitur dari aplikasi tersebut.
ADVERTISEMENT
“WhatsApp Business ini ada fitur toko yang bisa mencantumkan maps, media sosial, sampai katalog harga. Pembeli jadinya tinggal klik saja, tidak perlu order yang ribet. Ini pastinya memudahkan penjual dalam hal pemasaran,” papar Ihwani.
Direktur Marketing dan Pengembangan Bisnis Infotekno, Ihwani Joko Prasetyo saat memaparkan materi. Foto: Nawalre Bujanadi/Pandangan Jogja
Pelaku UMKM di Maguwoharjo, Mira, mengungkapkan semangatnya setelah mengikuti pelatihan e-business ini. Menurutnya, forum komunikasi antar pelaku UMKM harus terus terjalin agar proses promosi produk asal Maguwoharjo lebih maksimal.
“Forum komunikasi kami sudah aktif sebulan ini, dan kami sering ada kolaborasi dengan pemerintahan dan dari kerja sama itu kami berusaha untuk mengeluarkan produk-produk terbaik dari Maguwoharjo. Sekarang sudah ada 52 anggota UMKM yang siap naik kelas di Maguwoharjo,” kata Mira.