Konten Media Partner

Ungkap Motif Mutilasi Sleman, Polisi Teliti HP Pelaku yang Penuh Grup FB dan WA

18 Juli 2023 16:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers Polda DIY terkait kasus pembunuhan dengan mutilasi di Sleman di Ditreskrimum Polda DIY pada Selasa (18/7). Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers Polda DIY terkait kasus pembunuhan dengan mutilasi di Sleman di Ditreskrimum Polda DIY pada Selasa (18/7). Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
Jajaran Ditreskrimum Polda DIY telah menangkap dua terduga pelaku pembunuhan dengan mutilasi di Sleman, yakni RD, 38 tahun, warga Jakarta Selatan dan W, 29 tahun, warga Magelang, Jawa Tengah. Sementara korban adalah R, 20 tahun, warga Pangkal Pinang yang diduga kuat adalah salah satu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
ADVERTISEMENT
Meski begitu, sampai sekarang polisi belum secara gamblang mengungkapkan motif dari pembunuhan dengan mutilasi tersebut.
Wadir Reskrimum Polda DIY, AKBP K Tri Panungko, mengatakan bahwa pembunuhan dengan mutilasi yang terjadi di Sleman tersebut merupakan kasus yang cukup rumit, sehingga penyidik membutuhkan waktu lebih untuk mendalami kasus tersebut.
“Kasusnya memang agak rumit, kemudian perlu energi, kemudian perlu waktu untuk kita melakukan pengungkapan terhadap perkara ini sehingga terang benderang,” kata AKBP K Tri Panungko dalam konferensi pers di Ditreskrimum Polda DIY, Selasa (18/7).
Konferensi pers Polda DIY terkait kasus pembunuhan dengan mutilasi di Sleman di Ditreskrimum Polda DIY pada Selasa (18/7). Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Untuk mendapatkan kesimpulan yang akurat, jajaran penyidik Ditreskrimum Polda DIY menurutnya harus melakukan investigasi berbasis ilmu pengetahuan (scientific investigation). Penyidik mesti menggunakan sejumlah bidang keilmuan untuk ikut mendalami peristiwa tersebut.
ADVERTISEMENT
“Dan saat ini kami sedang mendalami itu untuk mendukung data-data kami,” ujarnya.
Beberapa bidang keilmuan yang digunakan di antaranya adalah pengetesan sampel DNA antara korban dan orang tua korban untuk memastikan bahwa identitas korban sama dengan yang selama ini menjadi dugaan, yakni mahasiswa UMY yang dilaporkan hilang sepekan lalu.
“Kami juga melakukan digital forensik yang ada di dalam handphone para pelaku. Di dalam handphone pelaku itu kan ada grup-grup WA, grup-grup Facebook maupun media sosial lainnya, itu sedang kita dalami,” ujarnya.
Penyidik juga melakukan tes psikologi forensik maupun psikologi klinis terhadap para pelaku. Dengan banyaknya metode yang digunakan, maka butuh waktu cukup lama bagi penyidik Polda DIY untuk mendalami kasus tersebut.
ADVERTISEMENT
“Karena kami juga tidak ingin menyampaikan informasi yang nanti berubah-ubah karena kami saat ini sedang melaksanakan scientific investigation, ilmu-ilmu pengetahuan yang ada tadi itu nanti kita akan padu-padankan, kita akan gabungkan menjadi satu, sehingga akan menjadi informasi yang akurat berdasarkan fakta-fakta hukum yang ada,” kata AKBP K Tri Panungko.