Konten Media Partner

UNISA Pecahkan Rekor MURI Infaq Lewat QRIS oleh 2.115 Mahasiswa

22 September 2024 19:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Berfoto seusai pecatatan MURI. Foto: Arif UT / Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Berfoto seusai pecatatan MURI. Foto: Arif UT / Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sabtu ini (21/9), UNISA Yogyakarta berhasil mencatatkan rekor baru di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Sebanyak 2.115 mahasiswa baru berpartisipasi dalam kegiatan infaq menggunakan QRIS, menjadikan UNISA sebagai universitas pertama yang mencatat rekor infaq terbanyak dengan metode QRIS di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini menjadi momen penting dalam pengembangan teknologi finansial untuk tujuan sosial, menunjukkan bahwa transaksi akhirat kini bisa semudah transaksi dunia.
“Sekarang transaksi dunia itu mudah dengan QRIS, maka transaksi akhirat juga harus mudah dengan QRIS. Mudah-mudahan ini benar-benar menjadi amal jariyah buat kita semua,” kata Moh. Ali Imron, Wakil Rektor 4 Bidang Kerjasama dan Urusan Internasional UNISA, saat memberikan sambutan.
Rekor Kedua dalam Dua Bulan
Foto: Arif UT / Pandangan Jogja
Ini adalah rekor MURI kedua yang berhasil diraih UNISA dalam dua bulan terakhir. Pada Agustus lalu, universitas ini juga memecahkan rekor penuangan cairan eco-enzym terbanyak oleh perguruan tinggi di Indonesia. Dengan dua rekor baru ini, UNISA kini memegang total empat rekor MURI, menjadikannya salah satu universitas yang inovatif dalam menggabungkan teknologi dan kepedulian sosial.
ADVERTISEMENT
“Kegiatan ini tidak hanya untuk mencetak rekor, tapi juga membawa manfaat jangka panjang. Kami berkolaborasi dengan Lazismu untuk menyalurkan dana infaq ini kepada mahasiswa yang membutuhkan melalui program beasiswa,” jelas Lukmanul Hakim, Koordinator Acara MATAF UNISA 2024.
Lebih dari Sekadar Rekor: Infaq untuk Beasiswa
Dana infaq yang terkumpul dalam kegiatan ini tidak hanya tercatat sebagai rekor, tapi juga akan dialokasikan untuk beasiswa bagi mahasiswa yang membutuhkan. Dengan total donasi mencapai Rp 30 juta, UNISA dan Lazismu bekerja sama dalam penyeleksian mahasiswa penerima beasiswa.
“Donasi ini akan digunakan untuk membantu mahasiswa yang membutuhkan, sebagai bentuk kepedulian dari mahasiswa untuk mahasiswa. Harapannya, ini bisa menjadi langkah berkelanjutan untuk menciptakan lebih banyak kesempatan bagi para mahasiswa di masa depan,” tambah Lukmanul Hakim.
ADVERTISEMENT
Antusiasme Mahasiswa Baru: Bersedekah dengan Teknologi
Total 2.115 mahasiswa UNISA mengikuti infaq menggunakan QRIS pada Sabtu (21/9) kemarin.
Kegiatan ini tidak hanya mengukir rekor, tapi juga memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa baru UNISA. Dengan semangat berbagi, para mahasiswa menggunakan QRIS untuk berinfaq, merasakan bagaimana teknologi dapat dimanfaatkan untuk kegiatan amal.
“Dengan kegiatan hari ini, saya merasa senang bisa berbagi dan membantu UNISA memecahkan rekor MURI. Ini pengalaman yang sangat positif,” ujar salah satu mahasiswa baru dengan penuh antusias.
MURI: UNISA Buktikan Kepedulian Sosial yang Inovatif
Foto: Arif UT / Pandangan Jogja
Perwakilan MURI, Sri Widayati, mengumumkan bahwa rekor ini resmi tercatat dan memberikan apresiasi atas inovasi yang dilakukan oleh UNISA dalam mengajak mahasiswa untuk peduli melalui teknologi modern.
“Hari ini, UNISA Yogyakarta secara resmi tercatat di Museum Rekor Dunia Indonesia dengan infaq melalui QRIS oleh mahasiswa baru terbanyak, 2.115 peserta. Ini adalah pencapaian yang luar biasa!” ungkap Sri Widayati.
ADVERTISEMENT
Kepedulian dan Teknologi, Masa Depan Bersama di UNISA
Foto: Arif UT / Pandangan Jogja
Wakil Rektor 4 Bidang Kerjasama dan Urusan Internasional UNISA, Moh. Ali Imron, dalam sambutannya juga mengungkapkan bahwa rekor ini menunjukkan bagaimana teknologi seperti QRIS dapat digunakan untuk kepentingan sosial dan membangun kepedulian di kalangan mahasiswa.
“UNISA tidak hanya menjadi institusi pendidikan, tapi juga menjadi pelopor dalam menggabungkan teknologi dengan nilai-nilai sosial, menciptakan masa depan yang lebih baik bagi mahasiswa dan masyarakat,” pungkas Ali Imron.