Konten Media Partner

UNISA Yogya Buka Fakultas Kedokteran, Gelombang 1 Pendaftaran Mulai 24 Juli

23 Juli 2024 13:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Rektorat Universitas 'Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Rektorat Universitas 'Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta resmi membuka Fakultas Kedokteran (FK) pada tahun ajaran 2024 ini. Pendaftaran gelombang pertama dibuka pada Senin 24 Juli dan batas akhir pendaftaran akan berakhir pada Jumat 6 September nanti.
ADVERTISEMENT
Memiliki 2 program studi yakni Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter, untuk tahun pertamanya FK UNISA Yogya membuka daya tampung sebanyak 50-an mahasiswa.
Wakil Rektor 4 Bidang Kerjasama dan Urusan Internasional UNISA Yogya, Moh Ali Imron, mengatakan, dari 4.523 perguruan tinggi di Indonesia, hanya 96 yang memiliki jurusan kedokteran. Hal itu membuat Indonesia berada dalam krisis tenaga dokter.
Wakil Rektor 4 Bidang Kerjasama dan Urusan Internasional UNISA Yogya, Moh Ali Imron. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Menurut data Kementerian Kesehatan pada tahun 2023, jumlah dokter di Indonesia jika dirasiokan masih sangat rendah, yakni 1 dokter per 1.528 penduduk. Angka tersebut belum mencapai standar World Health Organization (WHO) yang menetapkan acuan 1 dokter per 1.000 penduduk.
“Dan kita kalah jauh dibanding dengan negara tetangga, Singapura, yang memiliki 2,3 dokter per 1.000 penduduk, dan juga negara maju seperti Amerika Serikat yang memiliki 2,9 dokter per 1.000 penduduk. Jadi kita melihat pendirian Fakultas Kedokteran ini sebagai tanggungjawab kita bersama,” kata Moh Ali Imron kepada Pandangan Jogja beberapa waktu yang lalu.
Penyerahan SK untuk Fakultas Kedokteran UNISA oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, kepada Rektor UNISA Yogyakarta, Warsiti. Foto: Nawalre Bujanadi/Pandangan Jogja
UNISA Yogya pun menyiapkan secara sungguh-sungguh pendirian Fakultas Kedokteran selama 2 tahun penuh. Persiapan panjang 2 tahun tersebut yakni menyiapkan gedung bernama Siti Bariyah yang berjumlah 6 lantai.
ADVERTISEMENT
Selain itu juga laboratorium, praktikum, proses akademik, pembelajaran, praktikum, skill laboran, layanan mahasiswa, dan seluruh detil yang dipersyaratkan untuk berdiri Fakultas Kedokteran.
“Baik dari sisi sumber daya manusia, tenaga kerja, sarana dan prasarana, laboratorium, dan rumah sakit sebagai tempat pembelajaran. Kita sudah siap semua, jadi memang kita sudah sangat layak,” jelas Ali.
Gedung Siti Bariyah Fakultas Kedokteran UNISA. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
UNISA juga menggandeng beberapa rumah sakit jejaring Muhammadiyah sebagai wadah pembelajaran. Bahkan, UNISA disebutkan tengah merencanakan pembangunan rumah sakit baru untuk kegiatan kedokteran.
UNISA Yogya memiliki rumah sakit pendidikan itu di Rumah Sakit PKU (Pembinaan Kesejahteraan Umat) Gombong, dan rumah sakit jejaring Muhammadiyah yang ada di Yogyakarta. Dan saat ini UNISA juga sedang mempersiapkan Rumah Sakit ‘Aisyiyah yang nantinya akan diproyeksikan menjadi rumah sakit pendidikan Fakultas Kedokteran UNISA.
ADVERTISEMENT
“Jadi kami sangat serius menyiapkan pendirian Fakultas Kedokteran ini karena kami ingin menyiapkan program studi ini betul-betul relevan dengan kebutuhan dokter di hari ini," kata Moh. Ali.
“Kami tidak ingin dalam perjalanan justru tambal sulam, jadi kami siapkan segala sesuatunya sempurna dari awal,” terang Moh. Ali Imron.
Dengan persiapan dan segala fasilitas yang matang, UNISA Yogya berharap Fakultas Kedokteran angkatan pertama bisa lulus tepat waktu.
“Dan kemudian profesinya juga akan bisa lolos pada uji kompetensi dokter sehingga mereka betul-betul siap menjadi dokter sesuai dengan jenjang waktu yang ditetapkan,” sambungnya.
Suasana peluncuran Fakultas Kedokteran UNISA di Conference Room Masjid Walidah Dahlan. Foto: Nawalre Bujanadi/Pandangan Jogja
Terkait kurikulum pembelajaran, UNISA mengacu pada kurikulum yang ditetapkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI). Hal ini dilakukan guna menetapkan standar unggul bagi Fakultas Kedokteran UNISA Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
“Terkait kurikulum, tentu di UNISA memiliki keunggulan keilmuan yang kita sudah gagas sesuai dengan keunggulan lokal UNISA, tetapi kurikulum keseluruhannya disusun bersama stakeholder dari Ikatan Dokter Indonesia, Konsil Kedokteran Indonesia, juga organisasi kedokteran yang lain,” jelas Moh Ali.
Fakultas Kedokteran UNISA Yogya. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Fakultas ini merupakan yang termuda untuk UNISA Yogya karena baru saja diresmikan melalui Surat Keputusan (SK) Kemdikbudristek No 484/E/O/2004 yang dikeluarkan pada 23 Juli 2024. Mereka juga menetapkan diri sebagai fakultas kedokteran pertama di Indonesia yang memiliki fokus terhadap kesehatan perempuan.
“Keunggulan Program Studi Kedokteran dan Profesi Kedokteran UNISA sangat spesifik dan berbeda dari universitas lain, yaitu keunggulan pada pencegahan dalam masalah reproduksi khususnya terkait dengan kehamilan. Jadi, memang aspek preventifnya menonjol di Fakultas Kedokteran UNISA,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT