Konten Media Partner

Update Kasus Ade Armando: Polda DIY Mulai Teliti Berkas Laporan

12 Desember 2023 15:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepolisian dari Polda DIY sudah mulai melakukan penelitian dan penyelidikan berkas laporan kasus Ade Armando terkait pernyataannya yang menyebut ‘dinasti sebenarnya adalah Yogyakarta’.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui, Ade Armando dilaporkan ke Polda DIY oleh Aliansi Masyarakat Jogja Istimewa dan Paguyuban Masyarakat Ngayogyakarta untuk Kesinambungan Keistimewaan (Paman Usman) terkait pernyataannya tersebut.
“Sudah kita lakukan proses penelitian dan penyelidikan terhadap laporan tersebut oleh tim,” kata Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan, pada Senin (11/12) malam.
Suwondo juga menyebutkan pihak kepolisian telah meminta keterangan dari pelapor untuk mengetahui apa sebenarnya yang dipermasalahkan pelapor dari pernyataan Ade Armando.
“Supaya jelas apa yang akan kita lakukan penelitian dan penyelidikan,” lanjutnya.
Proses ini telah dilakukan oleh pihak kepolisian untuk kedua laporan yang diterima terkait kasus Ade Armando tersebut. Proses ini menurutnya penting untuk dilakukan supaya polisi bisa melakukan langkah-langkah berikutnya secara tepat.
ADVERTISEMENT
“Jangan sampai kita polisi menebak, ini masalah ini, enggak boleh. Yang dipersoalkan sama pelapornya itu apa,” ujar Suwondo Nainggolan.
Sebagai informasi, Ade Armando dilaporkan ke Polda DIY akibat pernyataan yang ia unggah di akun media sosialnya tentang politik dinasti di Yogyakarta. Dalam video yang telah ia hapus dari akun pribadinya, Ade Armando mengkritik aksi demonstrasi mahasiswa di Yogyakarta yang menilai rezim Joko Widodo tengah melakukan praktik dinasti politik.
Padahal, menurut Ade Armando dinasti politik yang sebenarnya justru ada di Yogyakarta.
“Ini ironi sekali karena mereka justru sedang berada di sebuah wilayah yang jelas-jelas menjalankan politik dinasti, dan mereka diam saja. Anak-anak BEM ini harus tahu dong kalau mau melawan politik dinasti, ya politik dinasti sesungguhnya adalah Daerah Istimewa Yogyakarta, gubernurnya tidak dipilih melalui pemilu, gubernurnya adalah Sultan Hamengku Buwono ke-X yang menjadi gubernur karena garis keturunan,” kata Ade Armando dalam videonya.
ADVERTISEMENT