Usai Subuhan Muhammad dan Maryam, Masjid Jogokariyan Akan Respons Rendang Babi

Konten Media Partner
27 Juni 2022 16:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Masjid Jogokariyan. Foto: Dok. masjidjogokariyan.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Masjid Jogokariyan. Foto: Dok. masjidjogokariyan.com
ADVERTISEMENT
Agenda salat subuh berhadiah untuk pemilik nama Muhammad dan Maryam digelar di Masjid Jogokariyan, Minggu (26/6). Kegiatan tersebut sebagai respons atas promosi alkohol gratis untuk pemilik nama Muhammad dan Maria.
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Syuro Takmir Masjid Jogokariyan, Muhammad Jazir, menjelaskan, acara itu untuk menjawab promosi dari resto Holywings tersebut.
“Ini sekadar respons kreatif atas kasus Holywings,” kata Jazir saat dikonfirmasi Pandangan Jogja @Kumparan, Senin (27/6).
Menurut dia, tak sepatutnya pemilik nama-nama baik seperti Muhammad dan Maryam justru datang ke “tempat maksiat”. “Pemilik nama-nama baik itu ya harusnya datangnya yak e masjid,” kata dia.
Pengumuman acara tersebut disebar melalui poster yang mirip poster Holywings di media sosial hingga kemudian viral. Takmir masjid menyediakan sejumlah hadiah, seperti tempat minum, termos, payung, dan voucher.
“KITA MAU NGAJAK KE YANG PUNYA NAMA "MUHAMMAD" DAN "MARYAM" UNTUK DATANG KE MASJID JOGOKARIYAN JOGJA BESOK SUBUH YA ! ! Undangan Sholat Subuh berjamah di Masjid Jogokariyan, sama kita mau bagi-bagi hadiah,” demikian keterangan di akun Instagram @masjidjogokariyan.
Ilustrasi Masjid Jogokariyan. Foto: Dok. masjidjogokariyan.com
Jazir mengklaim acara itu disambut antusias dan dihadiri ribuan orang. Alhasil tak semua pemilik dua nama itu kebagian hadiah. Panitia pun menyediakan hadiah sederhana yakni cenderamata dengan cap logo Masjid Jogokariyan
ADVERTISEMENT
“Hadiahnya cuma ratusan, tapi yang datang ribuan. Kami sampai menutup jalan. Padahal hadiahnya juga sederhana,” kata Jazir.
Seperti video yang dibagikan Jazir, tampak jemaah memadati area di dalam dan luar masjid. Setelah itu, pemilik nama Muhammad dan Maryam menunjukkan kartu identitas untuk mendapat hadiah.
Jazir menyatakan, jemaah salat subuh yang datang bukan hanya warga di Jogja, melainkan juga dari luar kota dan luar pulau, seperti Bandung, Bali, dan Banjarmasin.
Lantaran agenda ini terbilang sukses, pihak Masjid Jogokariyan berencana melanjutkan langkah kreatif semacam ini untuk merespons isu yang lain. Contohnya, kata Jazir, soal temuan daging rendang terbuat dari daging babi yang heboh beberapa waktu lalu.
“Ini kami masih bicarakan seperti apa bentuknya. Isu yang menyinggung warga Minang yang identik dengan umat Islam ini juga akan kami respons kreatif,” tuturnya.
ADVERTISEMENT