Konten Media Partner

Usung Konsep Sekaten, Pasar Rakyat Gumregah Yogya Tak Sekadar Pasar Malam

1 September 2022 18:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasar Malam Sekaten 2018. Foto: Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta
zoom-in-whitePerbesar
Pasar Malam Sekaten 2018. Foto: Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta
ADVERTISEMENT
Pasar Rakyat Jogja Gumregah akan diselenggarakan selama sebulan mulai pertengahan September ini. Mengusung konsep seperti Pasar Malam Sekaten, Pasar Rakyat Gumregah bertujuan untuk menjadi wadah nostalgia masyarakat Yogya yang merindukan Pasar Malam Sekaten. Sebab, Pasar Malam Sekaten sudah tak prenah diadakan lagi sejak 2018 silam.
ADVERTISEMENT
Seperti halnya Pasar Malam Sekaten, Pasar Rakyat Jogja Gumregah juga diselenggarakan dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang akan jatuh pada Sabtu, 8 Oktober 2022 mendatang. Apa yang disajikan Pasar Rakyat Jogja Gumregah juga menyerupai Pasar Malam Sekaten, mulai dari kuliner khas seperti sego gurih hingga wahana hiburan seperti tong setan dan komedi putar. Bedanya, jika Pasar Malam Sekaten diselenggarakan di Alun-alun Utara, Pasar Rakyat Gumregah akan diselenggarakan di lahan eks kampus STIEKERS di Jalan Parangtritis Km 3, Salakan, Bangunharjo, Sewon, Bantul.
Ketua Sekber Keistimewaan DIY, Widihasto Wasana Putra, sebagai salah satu elemen yang menginisiasi digelarnya Pasar Rakyat Gumregah ini menjelaskan ada tiga nilai esensial yang diusung melalui event ini. Pertama tentu untuk menjawab kerinduan masyarakat Yogya terhadap gelaran Pasar Malam Sekaten.
ADVERTISEMENT
Sebab, bagaimanapun juga Pasar Malam Sekaten menjadi salah satu pesta rakyat yang paling ditunggi masyarakat selama bertahun-tahun lamanya.
“Pasar Malam Perayaan Sekaten membawa kenangan akan jajanan khas seperti ndog abang, sego gurih, bolang-baling dan lainnya. Produk kuliner khas itu adalah produk lokal yang selayaknya terus diangkat,” kata Widihasto Wasana Putra, Kamis (1/9).
Sego gurih, salah satu kuliner khas di acara Sekaten. Foto: Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta
Karena itu, Pasar Rakyat Gumregah ini akan menyajikan aneka jajanan dan kuliner khas Sekaten. Selain aneka kuliner khas sekaten, gelraan pasar rakyat ini juga akan menghadirkan berbagai hiburan khas Pasar Malam Sekaten, seperti tong setan, komedi putar, gua hantu dan lainnya.
“Wahana ini bisa jadi penyeimbang di tengah kecenderungan anak-anak kita yang melulu berkutat pada mainan di gadget," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Namun, Pasar Rakyat Gumregah menurutnya bukan sekadar sebagai media hiburan masyarakat. Dia berharap pasar rakyat ini juga akan turut menggairahkan geliat ekonomi para pelaku UMKM, mulai dari kuliner, kerajinan, oleh-oleh, dan sebagainya.
“Keberadaan sektor UMKM tidak bisa dipandang sebelah mata. Meskipun perputaran nilai uangnya kecil namun karena secara kuantitatif jumlahnya sangat banyak sehingga angka komulatifnya turut menggerakkan perekonomian,” ujarnya.
Tak hanya itu, Widihasto juga mengatakan bahwa event pasar rakyat ini juga merupakan salah satu upaya pemanfaatan lahan. Pasalnya, lahan eks STIEKER di Jalan Parangtritis yang akan menjadi lokasi penyelenggaraan pasar rakyat ini tak terpakai sejak tahun 2018, padahal telah dibeli oleh Pemerintah Daereh Itimewa Yogyakarta (DIY).
Adanya aktivitas Pasar Rakyat Jogja Gumregah di lokasi tersebut, meski sifatnya hanya temporer, menurut dia akan memberikan manfaat ekonomi kepada banyak pihak.
ADVERTISEMENT
“Selain itu pemanfaatannya bisa membuka ruang publik baru bagi masyarakat setelah ruang-ruang publik yang ada telah banyak berkurang,” jelas Widihasto Wasana Putra.
Pasar Rakyat Jogja Gumregah akan digelar mulai 16 September sampai 16 Oktober mendatang. Menurut Widihasto, animo masyarakat, khususnya pedagang untuk berpartisipasi dalam event ini cukup tinggi. Hal itu dilihat dari banyaknya pedagang yang mendaftar untuk bisa berjualan di Pasar Rakyat Gumregah. Pada hari pertama pendaftaran saja, stan yang sudah laku untuk disewa sudah mencapai 90 persen dari total 203 stan.