Konten Media Partner

Warek UGM Ungkap Tabiat Dosen Killer: Bentak Mahasiswa, Pelit Nilai, Gebrak Meja

3 November 2023 12:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi dosen killer. Foto: Istockphoto
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dosen killer. Foto: Istockphoto
ADVERTISEMENT
Wakil Rektor (Warek) Bidang Pendidikan dan Pengajaran Universitas Gadjah Mada (UGM), Wening Udasmoro, mengungkapkan tabiat-tabiat dosen killer yang biasa ditemui di lingkungan kampus UGM.
ADVERTISEMENT
Dia tidak memungkiri bahwa sudah jadi rahasia umum jika di setiap program studi (prodi) di UGM selalu ada dosen-dosen yang dikenal oleh mahasiswa sebagai dosen killer atau dosen yang kerap menggunakan cara kekerasan saat mengajar.
“Kita semua tahu kok, di setiap prodi (program studi) itu selalu ada dosen-dosen yang exercise of power (menggunakan kekuasaan),” kata Wening Udasmoro, Rabu (1/11).
Dosen-dosen tersebut memanfaatkan relasi kuasa untuk berlaku semena-mena kepada mahasiswa di dalam kelas.
“Suka menggebrak meja, suka berbicaranya dengan nada tinggi, bentak-bentak,” lanjutnya.
Ilustrasi dosen killer. Foto: Istockphoto
Cara dosen bersikap killer juga kerap dilakukan dengan cara memberikan nilai jelek kepada semua mahasiswanya tanpa alasan jelas. Misalnya, ia hanya memberikan C sebagai nilai terbaik, sedangkan sisanya diberi nilai D dan E.
ADVERTISEMENT
“Perlakuan seperti ini yang disebut oleh mahasiswa sebagai kekerasan intelektual,” ujarnya.
Wening mengatakan, UGM tak akan memperbolehkan lagi dosen-dosennya mengajar dengan cara-cara seperti itu. Kampus akan melarang dosen mengajar dengan cara-cara yang galak atau killer.
Segala bentuk kekerasan yang dilakukan oleh dosen kepada mahasiswa dalam proses pembelajaran, akan dikikis habis. Dosen harus bisa menciptakan relasi yang menyenangkan dan saling menghormati dengan mahasiswa.
“Karena sudah tidak relevan melakukan bentuk-bentuk kekerasan dalam pengajaran, itu sudah kuno,” kata dia.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Wening Udasmoro. Foto: Istimewa
Saat ini, regulasi terkait larangan tersebut sedang dibahas di tingkat universitas. Regulasi ini termasuk mengatur mekanisme yang bisa diterapkan kepada dosen yang masih mengajar dengan cara-cara killer, seperti saran, teguran, hingga sanksi.
“Nanti ada mekanisme, kita sedang memikirkan bersama apa mekanisme untuk menangani dosen yang masih suka melakukan kekerasan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Yang sudah mulai dilakukan saat ini adalah dengan membangun ekosistem yang bersahabat, ekosistem yang menyenangkan dan menjunjung kesetaraan antara dosen dan mahasiswa. Kampus menyampaikan kepada setiap dosen untuk menerapkan metode pembelajaran yang menyenangkan di dalam kelas.
Wening mencontohkan ekosistem yang ada di mal yang semua orang menjaga kebersihan, sehingga membuat orang yang mau membuat kotor menjadi tidak enak.
“Dengan ekosistem yang friendly itu, kalau ada satu dosen yang cara mengajarnya keras, kan dia jadi tidak enak,” kata Wening Udasmoro.