Wisata Belanja Paling Gila di Jogja, 1 Tukang Belanja Bisa Habis Rp 1 Miliar

Konten Media Partner
8 Maret 2023 16:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang buyer sedang melihat-lihat di salah satu tenant di Jiffina 2020 lalu. Foto: Dok. Jiffina
zoom-in-whitePerbesar
Seorang buyer sedang melihat-lihat di salah satu tenant di Jiffina 2020 lalu. Foto: Dok. Jiffina
ADVERTISEMENT
Sebanyak 5.000 tukang belanja (buyer) furnitur dan kerajinan dari dalam dan luar negeri dipastikan akan menghadiri gelaran Jogja International Furniture & Craft Fair Indonesia (Jiffina) pada 11-14 Maret 2023 ini di Jogja Expo Center (JEC). Sementara total uang yang akan dibelanjakan selama 4 hari event ditargetkan hingga Rp 369 miliar.
ADVERTISEMENT
“Tahun ini targetnya para tukang belanja atau buyers itu ngabisin duit sampai 24 juta dolar AS atau sekitar Rp 369 miliar. Komposisi yang datang 60 persen atau 3.000 buyer dari dalam negeri dan 2.000 dari luar negeri,” kata Direktur JIFFINA Yuli Sugianto, kepada wartawan di Yogyakarta, Rabu (8/3).
Yuli menjelaskan Jiffina adalah event pameran mebel dan kerajinan terbesar di Indonesia yang diselenggarakan di luar Jakarta. Karena Jogja adalah kota wisata, Yuli mengatakan, Jiffina juga pantas disebut sebagai even wisata belanja paling gila di Yogyakarta.
“Bayangkan 4 hari saja itu para tukang belanja mebel dan kerajinan ngabisin duit sampai ratusan milyar. Satu orang kalau buyer asing itu minimal 1 kontainer sekitar Rp 400-an juta – Rp 1 Miliar. Maksimalnya nggak ada batas bisa puluhan milyar. Jiffina ini bisa dibilang wisata belanja paling gila di Jogja,” terang Yuli.
Suasana pameran Jiffina di JEC. Foto: Dok. Jiffina
Menurut asal negaranya, para tukang belanja asing didominasi dari Amerika kira-kira berjumlah hingga 900 orang. Lalu disusul para tukang belanja dari Jerman, Belanda, Inggris, Prancis, dan Spanyol. Baru kemudian disusul oleh para buyer dari China, Timur Tengah, Korea, dan negara-negara Asia lainnya seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, dan Thailand baru kemudian disusul oleh buyer dari Afrika.
ADVERTISEMENT
Profil para buyer tersebut, Yuli menerangkan, didominasi oleh para pemilik atau manajer pembelian dari toko mebel dan kerajinan berjejaring di negaranya masing-masing.
“Itu bisa 1 orang memiliki 20-30 toko furniture dan kerajinan di negaranya. Ya kalau di sini kayak pemilik Ace Hardware atau Informa, misalnya,” jelas Yuli.
Salah satu buyer asing hendak memasuki area pamer Jiffina. Foto: Dok. Jiffina
Buyer dari Belanda, menurut Yuli, memiliki kekhasan tersendiri sebab Belanda menjadi negara hub terkuat di pasar Eropa sehingga tukang belanja dari Belanda ini bisa saja menguasai perdagangan mebel dan kerajinan di banyak negara Eropa.
“Dari Belanda ini 1 orang bisa beli banyak kontainer karena mereka sangat mengerti produk kita sekaligus menguasai banyak jaringan perdagangan mebel dan kerajinan di seluruh Eropa,” terang Yuli Sugianto.
ADVERTISEMENT
Adapun tukang belanja dari dalam negeri, biasanya mereka adalah para pemilik toko mebel dan kerajinan yang secara domilisi didominasi dari Jakarta dan Bali baru kemudian disusul oleh kota-kota besar dari seluruh Indonesia seperti Surabaya, Medan, Makasar, dan seterusnya. Selain itu, para pembeli lokal juga adalah para developer atau kontraktor perumahan, hotel, dan resto.
Buyer asing menikmati makan sore di Candi Prambanan, tur wisata bagian dari servis Jiffina. Foto: Dok. Jiffina
Sehingga menurut Yuli, selama 4 hari pada 11-14 Maret nanti, Yogya akan benar-benar mendapat berkah karena kedatangan wisatawan yang ia sebut sebagai wisatawan “berkantong tebal.”
“Hotel jelas 5.000 kamar seharga di atas Rp 1 juta akan dapat berkah. Sudah Rp 5 miliar kan itu. Belum pesawat jadi ramai, makan minum, kunjungan ke tempat wisata, dan pasti mereka juga beli baju dan oleh-oleh lainnya.”
ADVERTISEMENT
“Kita perkirakan kalau 1 orang untuk akomodasi 4 hari habis minimal Rp 10 juta saja kan sudah Rp 50 miliar berkah untuk Jogja di luar belanja mebel dan kerajinan, ya itu,” terang Yuli Sugianto.
Di luar aktivitas belanja on the spot di JEC, para buyer Jiffina juga berkesampatan untuk melakukan Factory Visit ke rumah produksi mebel dan kerajinan di Jogja dan Jateng serta tur wisata ke objek-objek wisata di Jogja.
“Dan semuanya gratis, bagian dari servis kita untuk para buyer,” kata Yuli.